Lebak (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengimbau wisatawan yang hendak menikmati liburan pergantian Tahun Baru 2017 tidak berenang di sepanjang Pantai Selatan Lebak untuk menghindari kecelakaan laut.
"Peringatan ini karena cuaca pesisir Pantai Lebak kurang bersahabat, selain gelombang tinggi juga tiupan angin kencang," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, Senin.
Selama ini, gelombang dan angin kencang melanda pesisir selatan Kabupaten Lebak sehingga berbahaya jika wisatawan melakukan aktivitas berenang.
Apalagi, pesisir selatan berhadapan langsung dengan Perairan Samudera Hindia yang ganas ombaknya itu.
Karena itu, pihaknya mengimbau wisatawan tidak berenang di sekitar pantai selatan Lebak, karena khawatir tersapu gelombang tinggi.
Berdasarkan laporan BMKG Banten prakiraan tinggi gelombang perairan Selatan Lebak berkisar 2,0 meter sampai 3,0 meter dengan rata-rata kecepatan angin 24 kilometer per jam.
Tiupan angin bergerak dari barat dengan kisaran tiga sampai 12 knot.
Gelombang bergerak dari arah tenggara dengan jarak pandang empat sampai tujuh kilometer.
Gelombang karakter pantai selatan Lebak cukup tinggi juga banyak karang-karang, sehingga berbahaya bagi pengunjung yang berenang di sekitar pantai itu.
BPBD Lebak mengimbau pengunjung tidak berenang di sekitar Pantai Binuangeun, Bagedur, Panggarangan, Pulau Manuk, Sukahujan, Cihara, Bayah, Ciantir dan Sawarna berbahaya bagi wisatawan.
"Kami mengingatkan imbauan ini agar ditaati oleh wisatawan guna mencegah kecelakaan laut," ujarnya.
Koordinator Pengamanan Pantai Selatan Lebak Erwin Komara mengatakan pihaknya melarang wisatawan berenang di sekitar perairan Samudera Hindia karena cuaca memburuk.
Selain gelombang cukup tinggi, juga angin kencang, sehingga bisa berbahaya jika berenang di pesisir pantai.
"Kami berharap pengunjung wisata pantai yang akan merayakan pergantian Tahun Baru tidak bermain atau berenang di sekitar pantai selatan Lebak," ujarnya.
Pewarta: Mansyur
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016