Kupang (ANTARA News) - Kapal layar (yacht) milik wisatawan Australia yang terhempas gelombang tinggi disertai angin kencang di Pantai Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), 22 Desember lalu belum berhasil dievakuasi.
Kepala BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tadeus Tini dikonfirmasi di Kupang, Senin mengatakan proses evakuasi kapal layar milik warga negara Australia yang terhempas gelombang itu merupakan urusan Dinas Perhubungan NTT.
"Silahkan tanyakan ke Dinas Perhubungan," ujarnya.
Kapal dengan lima orang penumpang itu terhempas gelombang tinggi dan angin kencang ketika sedang melepas jangkar di pantai Kupang. Hingga Senin (26/12) malam kapal ini belum berhasil dievakuasi.
Kapal pesiar ini sempat terseret gelombang sejauh 1 km arah timur dari lokasi kejadian akibat tali jangkar putus.
Lima orang wisatawan merupakan warga negara Australia yang hendak berwisata kebeberapa lokasi wisata di NTT seperti Labuan Bajo dan Ende semuanya selamat.
Keberadaan kapal yacht yang terdampar tidak jauh dari lokasi pusat perbelanjaan di ibu kota provinsi berbasis kepulauan ini menjadi tontotan bagi warga Kota Kupang.
Urbanus Ulan warga Kelurahan Solor, mengatakan, pada tanggal 24 Desember lalu, dua kapal nelayan di Kota Kupang, sempat membantu menarik kapal agar menjauh dari pantai yang banyak terdapat batu karang.
Namun proses evakuasi dilakukan warga Kota Kupang itu gagal karena tali penarik kapal putus.
"Pada Sabtu malam dua kapal motor milik nelayan Kota Kupang membantu menarik kapal milik warga negara Australia ini, namun gagal karena tali pengikat kapal putus saat ditarik menjauh dari pantai.Kapal layar ini terlalu berat sehingga tidak mampu ditarik kapal dengan bobot yang kecil,"ujar Urbanus Ulan.
Pewarta: Benidiktus Jahang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016