Masih ada WNI lainnya yang dikirim dan belum tertangkap."
Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mendalami siapa perekrut dan pengirim tiga Warga Negara Indonesia (WNI) ke Suriah yang diduga hendak ikut berperang, kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Rikwanto.
"Masih ada WNI lainnya yang dikirim dan belum tertangkap," katanya di Markas Besar (Mabes) Polri, Jakarta, Senin.
Ia mengemukakan bahwa tiga WNI itu tidak saling mengenal saat ditangkap di Suriah pada 5 Desember 2016.
"Ya, pasti satu jaringan utama. Cuma rekruitmennya yang beda-beda," kata Rikwanto.
Tiga WNI tersebut ditangkap di Suriah pada 5 Desember 2015 karena terindikasi oleh aparat setempat akan bergabung untuk berperang di negara yang tengah berkonflik itu
Ketiganya kemudian dideportasi melalui Bandara Ataturk di Istanbul, Turki.
WNI tersebut adalah Tomi Gunawan (18) asal Pekanbaru (Riau), Jang Johana (25) asal Bandung (Jawa Barat) dan Irfan (21) asal Jakarta.
Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri langsung menangkap tiga WNI itu setibanya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang Selatan, Banten, pada Sabtu (24/12).
Ketiganya langsung digelandang ke tahanan Markas Komando Brigade Mobile Polri di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, untuk diperiksa secara intensif.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016