Operasi Robotic meninggalkan hampir tidak ada bekas luka dan memberikan pandangan yang lebih luas bagi para dokter selama operasi. Namun, biaya operasi masih sangat memberatkan pasien
Seoul (ANTARA News) - Peneliti di Korea Selatan tengah mengembangkan robot yang membantu dalam operasi pasien, kendati memang diakui pengembangan teknologi ini masih lebih mahal daripada operasi konvensional.
Robot ini memungkinkan dokter untuk melakukan operasi rinci dengan sayatan minimal, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi dan nyeri, serta waktu pemulihan lebih cepat.
Para dokter mengatakan, robot akan berguna untuk operasi tumor ganas di daerah seperti hati. Menurut mereka, robot operasi adalah pengembangan paling maju dalam bedah invasif minimal, meskipun laporan mengenai robot yang membantu operasi pengangkatan tumor di atau sekitar pankreas atau di saluran empedu masih sangat kecil.
"Metode operasi semacam ini sebagian besar dilakukan melalui laparotomi (insisi di perut) karena merupakan prosedur yang sangat sulit. Namun, semakin banyak ahli bedah melakukan operasi menggunakan robot," kata Park Min-soo dari Rumah Sakit Universitas Kyunghee.
Menurut dokter, operasi kanker tiroid menggunakan robot lima kali lebih mahal daripada metode konvensional yang dilindungi oleh asuransi kesehatan nasional.
"Operasi Robotic meninggalkan hampir tidak ada bekas luka dan memberikan pandangan yang lebih luas bagi para dokter selama operasi. Namun, biaya operasi masih sangat memberatkan pasien," kata Park seperti dilansir Yonhap.
Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016