Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (ANTARA News) - Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I mengerahkan ekskavator amfibi atau alat berat terapung untuk menormalisasi sungai usai banjir bandang yang melanda Kota Bima.
"Karena kondisi air sungai masih besar, kami datangkan alat berat yang bisa mengapung di air dari Mataram," kata Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I Asdin Julaidy di Kota Bima, Minggu.
Menurut dia, normalisasi sungai-sungai di Kota Bima perlu dilakukan karena terjadi penyempitan yang diperparah oleh sampah yang menghambat aliran air sungai.
Namun upaya normalisasi ditentang sebagian warga karena khawatir bangunan yang berdiri di pinggir sungai roboh.
"Tapi kami tetap harus melakukan upaya normalisasi sampai batas waktu yang belum ditentukan," ujar Asdin.
Kota Bima dan Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima di Pulau Sumbawa diterjang banjir bandang pada Rabu (21/12) yang kemudian disusul banjir bandang serupa Jumat (23/12) sekitar pukul 12.30 WITA.
Ribuan rumah terendam dan 105.758 jiwa penduduk kota itu terkena dampak banjir bandang.
Pewarta: Awaludin
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016