Dubai (ANTARA News) - Amerika Serikat dan perdana menteri Irak tidak sepaham mengenai pembangunan dinding pemisah di sekitar distrik Sunni di Baghdad yang kontroversial, kata kepala Komando Pusat AS, Admiral William Fallon Selasa. Perdana Menteri Irak, Maliki, mengatakan Ahad bahwa dia telah memerintahkan kepada militer AS menghentikan pengerjaan dinding pemisah setinggi 12 kaki (3,6 meter) di sekitar pemukiman Sunni di Adhamiya, yang merupakan bagian dari taktik baru militer Amerika untuk menghentikan pemboman. "Ada pendapat-pendapat yang bertentangan," kata kantor berita resmi Uni Emirat Arab WAM mengutip pernyataan Fallon dalam suatu konferensi pers di ibukota UAE, Abu Dhabi. "Sejumlah korban pemboman mungkin benar-benar telah digagalkan dan banyak orang tak berdosa bisa diselamatkan, seperti banyaknya mobil pembom yang diledakkan di dekat dinding beton yang didirikan di beberapa bagian ibukota Irak," katanya menambahkan, dalam pidato yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Tentara AS mulai membangun dinding di beberapa titik pemukiman di Baghdad dengan pemisah dari beton, namun langkah ini mendapat kecaman keras dari beberapa partai politik baik Sunni maupun Syi`ah. Puluhan ribu tentara AS dan Irak telah digelar di Baghdad untuk mencegah kekerasan sektarian yang telah menewaskan puluhan ribu orang pada tahun lalu, demikian Reuters.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007