Garut (ANTARA News) - Jalur kereta api lintas selatan Jawa masih lumpuh, setelah KA Pasundan yang dioperasikan untuk menguji jalur rel baru di Desa Sukamaju Kecamatan Kersamanah, Garut, Jabar, anjlok pada Selasa. Dengan belum pulihnya jalur lintas selatan Jawa itu, maka seluruh perjalanan kereta api dari Bandung menuju ke daerah timur dialihkan ke jalur utara melalui Cikampek, Cirebon, Purwokerto.Jalur tersebut semula lumpuh karena anjloknya KA Citrajaya (Serayu), bahkan satu dari dua gerbong kereta naas itu belum berhasil diangkat dari jurang. Mengatasi kelumpuhan jalur, operator kereta api akhirnya membuat jalur baru dengan rel baru tidak jauh dari rel lama, namun sial ketika diujicoba, KA Pasundan yang digunakan dalam ujicoba itu anjlok. Pemimpin Perjalanan KA (PPKA) Stasiun Kelas II Cibatu Garut, Galuh, mengatakan, seluruh perjalanan KA melalui jalur selatan terpaksa dibatalkan akibat kondisi tanah di bawah bantalan rel pada Km 223+400/500 yang telah diperbaiki masih sangat labil. Kini jajaran PT Kereta Api masih sibuk melakukan perbaikan lintasan KA yang rusak itu. Para petugas PT KAI kini sibuk mengatur proses perjalanan alat berat berupa Crane dari Stasiun Cibatu ke lokasi real anjlok sejauh lebih kurang 8 km, ujar Galuh. Sementara itu Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban (Tramtib) Kecamatan Kersamanah Sukendar mengutarakan, masih terdapat satu gebong KA Citrajaya (Serayu) yang belum dievakuasi dari lokasi tergulingnya kereta itu pukul 03.15 Sabtu. Disebutkan, hiruk-pikuknya para pekerja PT KAI melakukan kembali perbaikan dan pemeliharaan rel tersebut masih menjadi `tontotan` warga setempat. Lokasi tersebut menjadi arena hiburan khususnya bagi kawula muda yang spontan ber-foto dengan latar belakang kondisi rel yang anjlok serta para pekerja yang berpeluh, ujar Sukendar. Banyak kalangan remaja duduk-duduk sambil bercengkrama di atas bantalan rel KA tidak jauh dari para pekerja PT. KAI melakukan perbaikan. Para pedagang makanan dan minuman ringan juga berdatangan menjajakan dagangannya di sekitar lokasi kecelakaan yang melukai sekitar 70 penumpang tersebut.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007