"Kami tidak segan bertindak tegas kepada siapa saja yang mengancaukan kondisi keamanan daerah, bahkan jika sudah membahayakan orang lain baik aparat maupun masyarakat, bisa dilaksanakan tembak di tempat sesuai prosedur tetap (protap)," katanya di Sukabumi, Jabar, Sabtu.
Menurutnya, intruksi tembak di tempat tersebut bukan untuk mematikan, tetapi melumpuhkan oknum pembuat kerusuhan. Namun, sebelum melakukan intruksi tersebut, anggota akan memberikan peringatan secara lisan kepada perusuh.
Namun, jika secara lisan tidak digubris, maka akan dilakukan tembakan peringatan sebanyak tiga kali ke udara. Selanjutnya, jika tetap tidak digubris maka tembakan untuk melumpuhkan pun akan diarahkan kepada perusuh yang berbuat anarki
Tindak tegas seperti ini, tidak hanya dilakukan pada saat menjelang hari raya Natal saja, tetapi di hari biasapun bisa dilakukan apabila ada oknum yang merusuhkan dan berbuat anarki.
Selain itu, khusus untuk mengamanan Natal dan Tahun Baru 2017, pihaknya sudah menyiagakan tim penembak jitu dan personel bersenjata lengkap. Anggota tersebut ditempatkan di pos pengamanan, daerah rawan aksi kriminal, pusat keramaian dan gereja yang digunakan untuk merayakan Natal.
Untuk mengamanan Natal ini, pihaknya juga menurunkan 362 personelnya yang dibantu puluhan anggota Brimob Polda Jabar serta jajaran TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja serta relawan lainnya.
"Kami juga mengimbau kepada warga untuk saling menghargai dan menghormati antarumat beragama dan selalu menjaga kondusifitas daerahnya masing-masing," tambahnya.
Di sisi lain, Rustam mengatakan selama perayaan Natal dan Tahun Baru, pihaknya menjamin keamanan. Dari pendataan yang dilakukan, ada 22 gereja yang informasinya akan digunakan untuk malam Misa Natal. Seluruh personel yang diturunkan untuk pengamanan ini sudah bersiaga di posisinya masing-masing.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016