Kasus kematian itu terjadi ketika negara tetangga Korea Selatan dan Jepang mencoba untuk mengekang wabah virus flu burung mereka sendiri, lapor Reuters.
Provinsi Anhui sendiri telah melaporkan lima kasus flu burung H7N9 sejak 8 Desember lalu termasuk dua kematian, kata otoritas kesehatan setempat dalam sebuah pernyataan tanggal 21 Desember.
Pernyataan tersebut tidak mengatakan apakah tiga orang lainnya berhasil pulih atau tidak.
Kasus-kasus di Anhui membuat jumlah total orang yang terinfeksi dengan virus H7N9 di China daratan bulan ini, setidaknya menjadi tujuh orang.
Otoritas kesehatan di Shanghai, Rabu (14/12), mengatakan seorang pria yang didiagnosa terinfeksi H7N9 telah dirawat di sana, setelah perjalanan dari provinsi tetangganya, Jiangsu.
Shanghai sendiri adalah kota terbesar China dengan lebih dari 24 juta penduduk.
Pemerintah daerah Jiangsu sendiri sedang mencari asal infeksi, kata otoritas kesehatan provinsi tersebut, Kamis (22/12).
Menurut laporan Kantor Berita Xinhua pada hari Rabu, di kota di Xiamen, provinsi Fujian, pihak berwenang memerintahkan penghentian penjualan unggas di distrik Siming sejak Kamis, setelah seorang pria berusia 44 tahun didiagnosa memiliki flu H7N9 pada hari Minggu.
Pasien tersebut sendiri dirawat di rumah sakit dan kondisinya stabil, kata Xinhua. Kota ini sendiri memiliki populasi sekitar 3,5 juta jiwa.
Pekan ini, Hong Kong melaporkan infeksi flu burung pada manusia pertamanya untuk musim ini.
Kasus-kasus tersebut terjadi ketika Korea Selatan dan Jepang telah memerintahkan memusnahkan puluhan juta unggas dalam satu bulan terakhir, memicu berbagai kekhawatiran akan penyebaran regional.
Flu burung dinilai paling mungkin menyerang di musim dingin dan musim semi.
Para petani sendiri dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan pembersihan, teknik penempatan hewan dan membangun atap untuk menutupi ayam ternak demi mencegah infeksi dari burung liar, di antara langkah-langkah lainnya, dalam upaya untuk menghentikan penyakit tersebut.
Wabah flu burung besar yang terakhir di China daratan tiga tahun lalu, telah menewaskan 36 orang dan menyebabkan kerugian sektor pertanian lebih dari 6 miliar dolar AS.
(Uu.R030/M016)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016