"Untuk itu kita harus menyiapkan SDM Indonesia yang berkualitas, yang memungkinkan Indonesia bisa melakukan lompatan kemajuan mengejar ketertinggalan-ketertinggalan dari yang lain," kata Jokowi dalam sambutannya saat Deklarasi Pemagangan Nasional di KIIC, Karawang, Jawa Barat, pada Jumat.
Menurut Presiden, populasi usia produktif yang dimiliki Indonesia pada 2040 diperkirakan mencapai sekitar 195 juta penduduk.
Jumlah tersebut harus menjadi pendorong pembangunan dan penggerak inovasi, kata Jokowi.
Melalui Deklarasi Pemagangan Nasional, diharapkan kemampuan pemuda dapat ditingkatkan untuk menerobos pasar tenaga kerja nasional maupun internasional melalui sertifikasi.
Kepala Negara mengatakan dengan sertifikasi tersebut, tenaga kerja mendapat keuntungan untuk meningkatkan kemampuan diri dan menaikkan daya saing.
Dia juga meminta perusahaan serius memenuhi hak-hak yang didapat oleh para pemagang baik kesempatan mendapat tunjangan dan bimbingan kerja yang aplikatif.
"Saya minta juga kementerian terkait ikut terus mengawal, memantau pelaksanaan di lapangan. Jadi yang magang maupun perusahaan tempat magang sama-sama mendapatkan keuntungan di program pemagangan nasional ini," tegas Jokowi.
Sementara itu, menurut Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, terdapat 2.648 perusahaan dimana masing-masing dapat memberi pemagangan kepada sekitar 100 siswa/siswi sekolah vokasi.
Jenis sektor dari perusahaan tersebut yaitu 1.776 perusahaan bidang manufaktur, 219 perusahaan ritel, 200 perusahaan bidang pariwisata, 12 perusahaan sektor perbankan dan 441 di bidang kelautan dan perikanan.
Hanif mengatakan pemerintah terus mengundang perusahaan di sektor lain untuk mendukung Deklarasi Pemagangan Nasional itu.
Menteri mengharapkan agar pemagangan nasional dapat mempercepat kemampuan kompetensi dari angkatan kerja di seluruh Indonesia.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016