Bogor (ANTARA News) - Kapolresta Bogor Kota, Polda Jawa Barat, AKBP Suyudi Ario Seto mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan petasan pada perayaan malam Tahun Baru 2017, dalam rangka menjaga kondusifitas, kenyamanan dan keamanan.
"Kita melarang penggunaan petasan pada malam tahun baru, kalau kembang api diizinkan, hanya ada aturannya, yakni ukurannya hanya kurang dari dua inci," kata Suyudi, di Bogor, Jumat.
Menurut Suyudi, saat ini pihaknya berupaya melakukan pencegahan peredaran petasan, karena di wilayah Kota Bogor cukup banyak pedagang petasan dan kembang api yang berjualan.
Pembatasan penggunaan petasan dan kembang api juga disepakati oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang menilai banyak mudaratnya, dan mubazir karena menghambur-hamburkan uang.
"Tidak perlu gunakan petasan, perbuatan mubazir, tidak ada manfaatnya. Selain itu, petasan berpotensi menganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat serta lingkungan," kata Bima.
Pembatasan penggunaan petasan dan kembang api, merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Bogor bersama jajaran pengamanan untuk menciptakan suasana kondusif selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2017.
Pengamanan Natal dan Tahun Baru 2017 melibatkan 1.410 personel pengamanan gabungan terdiri dari 650 anggota Polresta Bogor, dibantuk 630 personel keamanan gabungan berasal dari TNI, Garuda 315, Satpol PP, DLLAJ, Pramuka, dan organisasi masyarakat lainnya.
Menurut Kapolresta Bogor Kota, AKBP Suyudi Ario Seto, personel yang terlibat akan dibagi ke sejumlah titik yang dinilai krusial untuk pengamanan. Selain menyebarkan personel keamanan, juga didukung pos pengamanan serta pos pelayanan yang didirikan di sejumlah titik selama Operasi Lilin Lodaya berlangsung.
Terkait potensi ancaman yang kemungkinan terjadi di Kota Bogor, menurut Suyudi, semua elemen masyarakat harus memiliki sifat antisipatif dan selalu menjalin komunikasi untuk lebih bersinergi dengan semua aparat.
"Kami mengedapankan langkah pencegahan, preventif seperti wajib lapor 1x24 jam bagi pendatang baru, dan camat, lurah serta RW sudah kita kerahkan untuk meningkatkan pengawasan di wilayah masing-masing," kata Suyudi.
Di Kota Bogor terdapat 63 gereja yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru, terdiri atas delapan gereja besar, 12 gereja sedang dan 43 gereja kecil.
Sementara itu, titik kumpul warga yang akan merayakan malam Tahun Baru 2017, seperti Tugu Kujang, Lapangan Sempur, Taman Topi, Stasiun, BNR, Balai Kota, dan sejumlah hotel-hotel maupun restoran cepat saji yang beroperasi 24 jam.
Pewarta: Laily Rahmawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016