Washington (ANTARA News) - Dinosaurus kecil yang menjelajahi wilayah barat laut China sekitar 160 juta tahun lalu memiliki sifat unik yang tidak terlihat pada dinosaurus atau makhluk prasejarah lain: lahir dengan gigi dan menjadi tak bergigi setelah dewasa.
Para ilmuwan pada Kamis mengatakan fosil dari 19 individu dinosaurus yang disebut Limusaurus inextricabilis, dari umur di bawah satu tahun sampai 10 tahun, menunjukkan bahwa dinosaurus remaja memiliki gigi kecil dan tajam namun yang dewasa hanya memiliki paruh tanpa gigi.
Kelompok dinosaurus yang ditemukan di Provinsi Xinjiang itu kemungkinan terjebak tak berdaya di dalam lubang lumpur dan mati.
Sangat jarang para ilmuwan bisa menemukan fosil spesies dinosaurus dari bayi sampai dewasa, urutan yang mengungkap beragam perubahan anatomi yang berkembang saat binatang itu dewasa.
Limusaurus adalah dinosaurus berkaki dua yang memiliki lengan pendek dan kaki panjang dan ramping. Binatang itu mungkin punya semacam bulu menutupi sedikit bagian tubuhnya. Yang terbesar panjangnya sekitar enam kaki (kurang dari dua meter).
"Mungkin terlihat seperti emu dengan ekor panjang," kata Joey Stiegler, ahli paleontologi di George Washington University, salah satu peneliti dalam studi yang hasilnya dipublikasikan di jurnal Current Biology.
Kehilangan gigi semacam itu disebut ontogenetik edentulism. Beberapa binatang yang hidup sekarang juga mengalaminya, termasuk platypus, mamalia petelur Australia.
Individu Limusaurus dewasa juga ditemukan dengan batu yang disebut gastrolith yang ditelan oleh beberapa dinosaurus pemakan tumbuhan untuk menggiling materi tumbuhan di dalam perut. Bayi-bayi dinosaurus itu hanya punya sedikit batu-batu ini.
Kehilangan gigi dan gastrolith juga mengindikasikan Limusaurus mengalami perubahan diet dramatis dari lahir sampai dewasa, mungkin memulai hidup dengan makan serangga dan vertebrata kecil sebelum kemudian beralih ke tumbuhan.
Limusaurus adalah anggota kelompok dinosaurus theropoda dinosaur di mana burung berevolusi.
Ahli paleontologi George Washington University James Clark mengatakan temuan itu menunjukkan "spesies yang dekat dengan asal burung mungkin melalui perkembangan yang sama, dan kehilangan gigi mungkin terjadi secara bertahap selama evolusi asal burung."
"Ini penting dalam menunjukkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan dinosaurus lebih rumit dari perkiraan sebelumnya, dan ini menjadi model tahapan yang mungkin dialami burung dalam perubahan paruh mereka," tambah Clark.
Burung, yang pertama kali muncul sekitar 150 tahun lalu, berevolusi dari dinosaurus kecil berbulu. Yang paling awal tanpa gigi.
Selama lebih dari puluhan juta tahun, evolusi paruh tak bergigi juga terjadi pada banyak burung yang ada sekarang. Burung terakhir yang bergigi mati dengan dinosaurus 66 juta tahun lalu, demikian menurut warta kantor berita Reuters.
Pewarta: Maryati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016