Sana`a (ANTARA News) - Pengetahuan sejak turun temurun bagi sebagian besar orang, terutama kaum Muslimin, adalah Siti Hawa sebagai ibu dari sekalian umat manusia diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam. Sebagian besar ulama pun sering menyampaikannya di acara-acara ceramah bahwa memang Siti Hawa diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam, yang dari keduanya umat manusia berkembang sampai hari kiamat kelak. Beberapa dai yang muncul di layar-layar kaca tidak sekalipun menyebutkan adanya perbedaan atau polemik ulama dan fuqaha (ahli fiqh) tentang asal penciptaan Siti Hawa, sehingga pendapat tersebut layaknya telah baku. Tapi, beberapa ulama kontemporer tidak sependapat dengan keyakinan umum itu. Masalah penciptaan ummul bashar (ibu umat manusia) tersebut kembali diangkat oleh sejumlah ulama belum lama ini. "Ibunda Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam adalah keyakinan yang keliru," kata DR Abdul Ghani Shama, seperti dikutip harian Al-Bayan, Jumat (20/4). Menurut Penasihat Menteri Wakaf Mesir itu, keduanya diciptakan dari materi yang sama, sedangkan keyakinan yang berkembang selama ini adalah berasal dari "israiliyat" (kisah-kisah yang tidak jelas asalnya). "Banyak kisah tentang penciptaan Hawa, sebagian menyebutkan dari tulang rusuk bengkok Nabi Adam, sebagian kisah menyebutkan dari tulang rusuk lurus. Ada juga yang menyebutkan bahwa saat Nabi Adam terbangun tiba-tiba di sampingnya telah ada Siti Hawa," kata DR Aminah Nuseir. Guru besar Aqidah dan Filsafat di Universitas Al-Azhar, Kairo, itu mengingatkan bahwa kisah-kisah tersebut tidak ada dasarnya semuanya adalah "israiliyat" yang tidak bisa dijadikan dasar. "Akidah Muslim yang benar adalah baik Adam maupun Hawa berasal dari 'nafsun wahidah' (yang satu) yang sangat jelas dipaparkan oleh Al-Qur`an. Jadi, tidak perlu ditafsirkan dengan kisah-kisah yang tidak jelas," katanya. Hal senada juga ditandaskan oleh pakar Muslim, Abdul Fatah Asakir. "Pendapat sebagian ulama yang menyebutkan Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam, tidak tepat, karena ia diciptakan dari jenis yang sama," ujarnya. Menurut dia, sejumlah hadis yang menjadi sandaran sebahagian ulama tentang Siti Hawa sanadnya (penukil hadis) lemah. Ia menyebutkan, sejumlah hadis tersebut yang ia ragukan keabsahannya.Tetapi, ulama lain mengingatkan bahwa mereka yang tidak mengakui Hawa diciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam, tidak mengerti Islam, sebab ayat dalam Al-Qur`an jelas bahwa yang dimaksud dengan "nafsun wahidah" adalah Nabi Adam. "Dengan demikian Hawa dijadikan dari nafsun wahidah artinya diciptakan dari Nabi Adam lalu umat manusia berkembang dari keduanya," kata DR Musthafa Al-Shuk`ah, anggota Lembaga Riset Islam Mesir. Ia menolak pendapat yang menyebutkan bahwa penciptaan Hawa dari tulang rusuk Adam adalah didasarkan pada "israiliyat". "Mereka yang mengatakan `israiliyat` harus takut kepada Allah," ujarnya. Penegasan yang sama juga dikemukakan oleh DR Ahmed Taha, guru besar fiqh lintas mazhab. "Setiap orang yang berkeyakinan bahwa Hawa tidak diciptakan dari tulang rusuk Adam adalah keyakinan yang tidak benar," katanya. Ia juga menyebutkan, dalil dari ayat Al-Qur`an yang sama dari dalil ulama yang mengingkari Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam. "Hadist lebih menjelaskan lagi bahwa ibunda Hawa memang berasal dari tulang rusuk Nabi Adam," ujarnya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007