Indonesia punya sembilan menteri, ini adalah menteri perempuan yang terbanyak. Yang kedua Uni Emirat Arab dengan delapan menteri perempuan
Serang (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Indonesia mempunyai menteri perempuan terbanyak di dunia, saat menghadiri peringatan Hari Ibu ke-88 Tahun 2016 di Pelataran Masjid Agung Kompleks Pemerintah Daerah Banten, Kota Serang, Banten.

"Indonesia mempunyai menteri perempuan, ini adalah menteri perempuan yang terbanyak," kata Presiden.

Tercatat Indonesia memiliki 9 menteri perempuan yakni Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise.

Selain itu ada Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

"Indonesia punya sembilan menteri, ini adalah menteri perempuan yang terbanyak. Yang kedua Uni Emirat Arab dengan delapan menteri perempuan," katanya.

Jumlah menteri perempuan dalam Kabinet Kerja menurut Presiden tergolong banyak dari seluruh komposisi kabinet yang terdiri 34 menteri.

Presiden menceritakan pengalamannya ketika berada di Rusia dalam kunjungan kerjanya bertemu Presiden Vladimir Putin.

Ketika itu para menteri yang mendampinginya sebagian besar adalah perempuan sementara menteri dari Rusia seluruhnya laki-laki.

"Saya inget waktu MoU di Rusia saat itu (dengan) Presiden Vladimir Putin," katanya.

Presiden Jokowi didampingi Menlu Retno Marsudi, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Menteri KKP Susi Pudjiastuti.

"Dari Rusia, laki-laki, laki-laki, laki-laki, dari kita perempuan, perempuan, perempuan," kata Presiden yang disambut tepuk tangan hadirin.

Pada kesempatan itu Presiden juga mengucapkan selamat Hari Ibu kepada seluruh ibu dan perempuan di Indonesia, serta mengapresiasi pentingnya peran ibu dan perempuan bagi pembangunan bangsa.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016