Jakarta (ANTARA News) - Lintasan khusus bus TransJakarta saat ini mulai diawasi oleh mobil patroli khusus yang bertugas memantau kondisi busway tersebut sekaligus memastikan tidak adanya kendaraan lainnya yang memasuki jalur itu. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Nurachman di Jakarta, Selasa, memaparkan keberadaan mobil patroli lintasan bus TransJakarta tersebut pada tahap awal untuk satu kendaraan mengawasi sejumlah koridor, namun secara bertahap setiap koridor akan memiliki mobil patroli masing-masing. "Idealnya memang satu koridor memiliki setidaknya satu mobil patroli, saat ini memang kira-kira baru ada sekitar dua mobil patroli yang melayani tujuh koridor," katanya di sela-sela seminar tentang Bus Rapid Transit (BRT). Mobil patroli berwarna merah yang dioperasikan oleh Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta itu, menurut Nurachman, merupakan salah satu upaya untuk mengurangi pelanggaran jalur khusus bus TransJakarta oleh masyarakat umum tanpa seizin Polantas yang kerap dikeluhkan oleh warga Jakarta. "Pelanggaran itu masih ada," katanya. Sebelumnya Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyiapkan petugas dari Dinas Perhubungan DKI di sejumlah lokasi rawan pelanggaran sebanyak 616 personel. Namun, jumlah itu dianggap belum cukup karena butuh petugas sebanyak 796 personel. Jadi, masih kurang 180 personel. Dinas Perhubungan DKI selama ini juga sudah memasang rambu lalu lintas dilarang masuk. Namun, pengguna pengendara sepeda motor, mobil pribadi, dan angkutan umum seperti bus kota, metromini, dan bajaj tetap saja melintas dengan alasan menghindari macet. Tilang merupakan satu-satunya cara yang paling efektif untuk mengendalikan jalur busway. Ketentuan itu diberikan kepada pelanggar lalu lintas di jalan sesuai Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan dan peraturan pelaksanaannya untuk di Jakarta. Sementara itu, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono memaparkan saat ini untuk empat koridor baru TransJakarta yaitu Koridor 4 (Pulogadung-Dukuh Atas), Koridor 5 (Kp Melayu-Ancol), Koridor 6 (Ragunan-Kuningan) dan Koridor 7 (Kp Melayu-Kp Rambutan) baru dilayani oleh 78 bus baru dari 112 yang ditargetkan beroperasi pada Mei 2007. "Saat ini telah ada 78 bus yang siap beroperasi dan 34 unit bus masih berada di karoseri, diharapkan akhir bulan ini sudah dapat dioperasikan," katanya. Pristono menambahkan saat ini untuk masing-masing koridor baru TransJakarta dilayani oleh 24 unit hingga 25 unit bus dengan meminjam armada koridor I, koridor 2 dan koridor 3. Dari catatan Dinas Perhubungan DKI Jakarta jumlah penumpang TransJakarta pada 2004 dengan satu koridor mencapai 15.942.423, pada 2005 dengan satu koridor mencapai 20.809.618. Pada 2006 total jumlah penumpang mencapai 18.765.678 dengan perincian 23.287.796 penumpang untuk koridor I, 8.226.927 penumpang untuk koridor 2 dan 7.250.955 penumpang untuk koridor 3.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007