"Ia cukup baik dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak ada masyarakat yang mengira terlibat teroris," kata salah seorang Warga Payakumbuh yang juga tetangga tersangka pelaku, Jamaris di Payakumbuh, Rabu.
Jamaris mengatakan, Hamzah mudah bergaul dan baik dengan masyarakat sejak yang bersangkutan menempati rumah kontrakan di Kelurahan Sungai Pinago Tanjuang Gadang Payakumbuh Barat dua tahun yang lalu.
Kesehariannya, pelaku juga terkesan pendiam dalam bergaul, taat beribadah, serta sopan dalam berpakaian atau penampilannya.
Hamzah menempati rumah kontrakan bersama satu orang anak dan istrinya yang sering pakai cadar.
Jamaris menyebutkan, sejak sembilan bulan belakangan pelaku bekerja pada salah satu bengkel mobil di Jalan Soekarno-Hatta, tepatnya di Samping Lesehan Petto.
Sebelumnya, Kapolres Payakumbuh AKBP Kuswoto mengatakan Tim Densus 88 menangkap satu orang terduga teroris Hamzah alias JT di Kota Payakumbuh pada Rabu sekitar pukul 09.45 WIB, dimana pelaku terkait Jaringan Teroris Solo 2015.
"Yang bersangkutan terlibat Jaringan Teroris Solo, sedangkan kawan-kawannya sudah ditangkap November 2015," katanya.
Ia mengatakan tersangka ditangkap di salah bengkel mobil di Jalan Soekarno-Hatta Koto Nan Ampek, yang merupakan tempat pelaku bekerja sehari-hari.
Dari penangkapan tersangka polisi mengamankan buku, paket, ransel, GPS, handphone, dan buku rekening.
Ia diduga berperan membeli bahan-bahan yang diperlukan oleh ABI ZAID untuk membuat bahan peledak.
Selain itu, petugas juga melakukan penggeledahan di rumah kontrakan tersangka yang berjarak sekitar 500 meter dari tempat ia bekerja.
Setelah ditangkap, pelaku langsung dibawa ke Padang oleh Tim Densus 88 bersama Satuan Brimob Polda Sumbar.
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016