Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun 9,1 dolar AS atau 0,80 persen menjadi 1.133,60 dolar AS per ounce.
Ekuitas AS mendekati sebuah tingkat rekor, menunjukkan penguatan yang luas menempatkan logam mulia di bawah tekanan. Meskipun Dow Jones Industrial Average (DJIA) AS tidak mencapai tingkat rekor 20.000 poin, pedagang menghabiskan hari berfokus pada kekuatan dalam ekuitas AS, memindahkan mereka menjauh dari emas yang bersifat safe haven.
DJIA naik 85 poin atau 0,43 persen pada pukul 18.00 GMT. Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman. Sebaliknya, ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.
Emas diletakkan di bawah tekanan lebih lanjut karena indeks dolar AS naik 0,14 persen menjadi 103,27 pada pukul 18.00 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Dengan kenaikan suku bunga Federal Reserve AS baru saja berlalu, investor percaya the Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,75 ke 1,00 pada pertemuan FOMC Maret.
Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk meningkatkan suku bunga dari 0,75 ke setidaknya 1,00 adalah 4,0 persen pada pertemuan Februari dan 21 persen untuk pertemuan Maret.
Perak untuk pengiriman Maret naik 2,8 sen, atau 0,17 persen, menjadi ditutup pada 16,117 dolar AS per ounce.
Platinum untuk pengiriman Januari naik 6,7 dolar AS, atau 0,73 persen, ditutup pada 924,00 dolar AS per ounce, demikian kantor berita Xinhua melaporkan.
(A026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016