Makassar (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penetapan Pelabuhan Tanjung Priok yang akan dijadikan sebagai super hub bagi pelabuhan-pelabuhan lain tidak akan mempengaruhi direct call (jalur pengapalan langsung) PT Pelindo IV, BUMN yang mengelola pelabuhan-pelabuhan di wilayah timur Indonesia.
"Pelindo IV tetap jadi hub, tapi Priok jadi super hub-nya, ini utamanya yang dari selatan diharapkan mengirim melalui Jakarta," kata Budi disela-sela kunjungan kerjanya di Makassar, Selasa malam.
Menurut dia, Pelabuhan Tanjung Priok yang dikelola PT Pelindo I akan menjadi super hub untuk melakukan pengiriman komoditas ekspor ke negara tujuan.
Namun diakui, itu tidak akan mematikan direct call yang sudah dirintis Pelindo IV sejak 2015.
Dalam setahun terakhir, komoditas yang berasal dari 11 provinsi di Kawasan Timur Indonesia (KTI), tidak lagi melalui pintu keluar di Surabaya atau Jakarta untuk pengiriman ke luar negeri.
Kondisi tersebut akan tetap dilanjutkan, meskipun Pelabuhan Tanjung Priok kedepan menjadi pusat hub pelabuhan.
Menanggapi hal itu, Dirut PT Pelindo IV Doso Agung menyampaikan apresiasinya. Dia mengatakan, dalam setahun terakhir penerapan pengiriman langsung ke luar negeri itu memberikan peningkatan arus bongkar muat di pelabuhan-pelabuhan yang dikelolanya.
Berdasarkan data PT Pelindo Iv diketahui, arus peti kemas mencapai 1,59 juta unit, 1,75 juta TEUS dan 21,7 juta ton. Sejak 2015 PT Pelindo IV sudah melayani direct call, yang kemudian diikuti tiga daerah lainnya yakni Balikpapan, Bitung, dan Papua.
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016