Jakarta (ANTARA News) - Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin mengaku tidak tahu menahu perihal aliran dana sebesar 30 ribu Euro atau sekitar Rp360 juta dari perusahaan alat sidik jari otomatis Dermalog, yang berkantor pusat di Jerman, ke pejabat Departemen Hukum dan HAM RI. "Saya baru tahu dari Anda, saya tidak tahu," katanya, menjawab wartawan usai menghadiri rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa. Ia mengatakan pihaknya akan mencari tahu kebenaran dari pengungkapan aliran dana dari Dermalog ke institusi yang dipimpinnya itu. "Saya tidak mengatakan, benar atau tidak. Tetapi kami akan mencari tahu. Kita lihat aturan mainnya bagaimana. Saya sendiri tidak tahu dari mana dan apa latarbelakangnya," kata Hamid. Sebelumnya, Kejaksaan Hamburg, Jerman, diberitakan mengungkap aliran dana 30 ribu Euro (sekitar Rp360 juta) dari Dermalog, perusahaan alat sidik jari otomatis yang berkantor pusat di Jerman, ke pejabat Departemen Hukum dan HAM RI. Dana itu diduga sebagai suap terkait dengan proyek pengadaan automatic fingerprints identification system (AFIS).(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007