Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Senin (Selasa pagi WIB), karena para pedagang terus bereaksi terhadap perubahan informasi perdagangan teknikal setelah kenaikan suku bunga Fed pekan lalu.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 5,3 dolar AS, atau 0,47 persen, menjadi menetap di 1.142,70 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.
Fokus hari ini berlanjutnya "rebound" kecil dalam harga logam mulia tetapi konsisten, setelah turun tajam menyusul kenaikan suku bunga bank sentral AS.
Para analis mencatat bahwa ketika penurunan tajam terjadi, sedikit kenaikan biasanya terjadi menyesuaikan dengan hukum penawaran dan permintaan. Pedagang sering menyebutnya "dead cat bounce" meskipun logam mulia memiliki prospek jangka panjang yang buruk, itu menjadi pembelian yang baik dalam jangka pendek.
Emas mendapat dukungan karena laporan awal Indeks Pembelian Manajer (PMI) sektor jasa yang dirilis oleh Markit Economics yang berbasis di Inggris menunjukkan sektor jasa AS jatuh lebih dari satu poin ke tingkat 53,4.
Analis mencatat bahwa meskipun laporan PMI sebelumnya menunjukkan penguatan yang luar biasa, laporan ini tidak, dan dapat mendorong investor ke aset-aset "safe haven" logam mulia dalam jangka pendek, meskipun prospek jangka panjang untuk emas menjadi suram.
Logam mulia dicegah dari kenaikan lebih lanjut ketika indeks dolar AS naik 0,37 persen menjadi 103,16 pada pukul 18.30 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi para investor.
Ekuitas AS sebagian besar mengikuti dolar AS juga, dengan Dow Jones Industrial Average AS naik 44 poin atau 0,23 persen pada pukul 18.30 GMT.
Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas mengalami kerugian, logam mulia biasanya naik karena investor mencari tempat yang aman, sementara sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.
Pedagang minggu ini sedang menunggu laporan penjualan "existing home" pada Rabu (21/12), laporan barang tahan lama, produk domestik bruto, dan klaim pengangguran mingguan pada Kamis (22/12), dan terakhir data penjualan rumah baru dan sentimen konsumen pada Jumat (23/12).
Perak untuk pengiriman Maret turun 12,6 sen, atau 0,78 persen, menjadi ditutup pada 16,089 dolar AS per ounce.
Platinum untuk pengiriman Januari turun 16,8 dolar AS, atau 1,80 persen, menjadi ditutup pada 917,30 dolar AS per ounce.
(Uu.A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016