"Reformasi berhasil, satu, kalau anda bisa membangun trust di antara aparat pajak dengan pimpinan pajak," kata Darmin dalam acara "Prospek Ekonomi Indonesia" 2017 di Jakarta, Senin.
Darmin menambahkan reformasi perpajakan bisa berhasil kalau ada sifat saling percaya antara wajib pajak dengan aparat pajak, seperti yang telah terjalin dengan baik seperti sekarang ini.
Kemudian, ia mengatakan, reformasi perpajakan bisa berjalan dengan efektif apabila ada penggunaan teknologi informasi yang masif untuk menghindarkan terjadinya perilaku korup antara aparat pajak dengan wajib pajak.
"Pembangunan teknologi informasi harus dibangun untuk menghilangkan perilaku tawar menawar antara pemeriksa dengan wajib pajak," kata mantan Dirjen Pajak ini.
Darmin mengatakan teknologi informasi menjadi faktor yang masih sulit dibenahi, padahal kebutuhan atas sistem yang berkualitas sangat penting untuk menghindarkan terjadinya penyelewengan.
"Dengan adanya teknologi informasi, pemeriksaan bisa masuk ke sistem dan tidak bisa diubah, sebelum selesai maksimum satu tahun. Intinya, pemeriksa jangan sampai bolak balik kepada wajib pajak," ujarnya.
Darmin mengharapkan tiga hal ini bisa bersinergi untuk mendukung reformasi perpajakan, karena dalam jangka panjang bisa bermanfaat memperbaiki realisasi penerimaan pajak yang selama ini tidak pernah mencapai target.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016