New York (ANTARA News) - Google Inc. menggeser Microsoft Corp. dari posisinya sebagai merek peringkat teratas dunia. Sementara merek peringkat teratas dari perusahaan yang berbasis di luar AS adalah China Mobile, yang turun setitik namun masih berada di nomor lima. Peringkat yang disusun oleh perusahaan riset pasar Millward Brown, juga menempatkan Google di depan merek-merek yang berkedudukan kuat seperti General Electric Co. (No. 2), Coca-Cola Co.(No. 4), Wal-Mart Stores (No. 7), dan IBM (No. 9). Beberapa faktor kunci yang terlihat tahun ini dalam pembentukan pengenalan merek terbentang dari tanggung jawab perusahaan untuk melayani pelanggan di pasar yang sedang tumbuh seperti Brazil dan India. Peringkat tersebut seperti dilaporkan Reuters didasari atas data keuangan yang tersedia secara umum bersama dengan riset utama, termasuk wawancara dengan jutaan pelanggan seluruh dunia, kata Millward Brown. Untuk Google, yang berada di peringkat tujuh satu tahun lalu, lompatan ke atas menggarisbawahi bagaimana cepatnya pemimpin pencari jaringan internet itu menjadi nama sehari-hari. Perusahaan itu memanfaatkan iklan relatif sedikit, sebagai gantinya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut. Kebalikannya, penurunan Microsoft ke tempat ketiga dari pertama muncul ketika perusahaan piranti lunak itu tengah meluncurkan sistem operasinya yang baru Windows Vista dengan kilat pemasaran global besar-besaran. Eileen Campbell, kepala eksekutif global Millward Brown, mengatakan peringkat itu menunjukkan "percampuran antara kepemimpinan bisnis yang baik, manajemen keuangan yang bertanggung jawab dan pemasaran yang kuat ... dapat dipengaruhi untuk menciptakan dan menumbuhkan kesehatan perusahaan." Beberapa penggerak besar lainnya yang ada di daftar itu antara lain Apple Inc., yang naik 13 titik menjadi nomor 16 dan Starbucks Corp., yang naik 13 titik menjadi nomor 35. Mereka yang mengalami penurunan dalam peringkat merek itu antara lain Intel Corp., Home Depot Inc. dan Dell Inc. Millward Brown merupakan unit dari WPP Group dan temuan itu dipublikasikan dalam kerja sama dengan Financial Times.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007