Singapura (ANTARA News) - Harga minyak mentah naik pada Senin mengantisipasi mengetatnya pasokan menuju 2017 menyusul keputusan organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) dan produsen lain untuk memangkas hasil guna menopang harga.
Minyak mentah berjangka, patokan internasional untuk harga minyak, diperdagangkan 55,57 dolar AS per barel pada 0401 GMT, naik 36 sen, atau 0,7 persen dari penutupan terakhir.
Sementara minyak mentah berjangka Amerika Serikat West Texas Intermediate (WTI) naik 43 sen atau 0,8 persen menjadi 52,33 dolar AS per barel.
Para pedagang mengatakan harga lebih tinggi di awal perdagangan berjangka karena ekspektasi pasar yang lebih ketat.
Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan produsen lain yang dipimpin oleh Rusia telah mengumumkan pemangkasan hampir 1,8 juta barel per hari dalam produksi minyak mulai Januari 2017 dalam upaya menaikkan harga guna mengurangi kelebihan produksi global yang tal terkendali yang menyaksikan produksi melampaui konsumsi selama dua tahun.
"Dengan investor sekarang mengharapkan tingkat kepatuhan yang relatif tinggi dengan kesepakatan pemangkasan produksi, harga mestinya akan tertopang baik" menurut bank ANZ pada Senin.
"Arab Saudi sudah menyatakan kesediaannya mengurangi produksi di bawah 10 juta barel per hari jika diperlukan (turun dari sekitar 10,5 juta barel per hari saat ini), yang semestinya membatasi risiko kesepakatan itu," kata bank Amerika Serikat, Morgan Stanley, Senin, menambahkan bahwa risiko ketidakpatuhan pada kesepakatan pemangkasan produksi 2017 datang dari Irak, yang meningkatkan pemuatannya pada Januari dibandingkan Desember.
Bank ANZ menyatakan bahwa "pelemahan dolar AS juga membantu memperbaiki sentimen investor (minyak)."
Pekan lalu, dolar AS kehilangan 0,8 persen terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya sejak mencapai titik tinggi pada 2002.
Goncangan pada dolar bisa memengaruhi permintaan minyak karena mereka memengaruhi harga minyak di negara-negara yang menggunakan mata uangnya secara domestik.
Terlepas dari ini, ada faktor-faktor yang membebani pasar, mencegah harga yang masih relatif rendah naik lagi.
Di Amerika Serikat, yang tidak ikut dalam kesepakatan pemangkasan produksi, pengeboran minyak meningkat dalam tujuh pekan.
Pengebor menambahkan 12 pengeboran minyak dalam pekan yang berakhir 16 Desember sehingga total berjumlah 510, yang tertinggi sejak Januari, meski masih di bawah jumlah setahun lalu yang tercatat ada 541 menurut firma jasa energi Baker Hughes pada Jumat.
Hasilnya, produksi minyak Amerika Serikat merayap naik dari di bawah 8,5 juta barel per hari pada Juli menjadi hampir 8,8 juta barel per hari pada pertengahan Desember menurut warta kantor berita Reuters.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016