Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menjajaki impor elpiji dari Qatar untuk memenuhi kebutuhan program konversi minyak tanah ke bahan bakar tersebut pada 2009.
"Kebutuhan elpiji untuk program konversi akan semakin meningkat dari tahun ke tahun, karenanya kami jajaki impor dari Qatar," kata Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Selasa.
Pembicaraan awal impor elpiji tersebut telah dilakukan saat Purnomo menghadiri pertemuan produsen gas di Doha, Qatar beberapa pekan lalu.
Namun, menurut Purnomo, pada saat itu pihaknya belum membicarakan besar volume impor elpiji tersebut.
Dalam forum itu, Purnomo juga membicarakan kemungkinan melakukan pertukaran (swap) komitmen kontrak gas alam cair dengan Qatar dan Oman.
Melalui "swap" tersebut maka kebutuhan LNG Indonesia akan dipasok dari lapangan dalam negeri, sedang komitmen ekspor akan dipenuhi dari Qatar atau Oman.
Pemerintah merencanakan program konversi minyak tanah ke elpiji sebagai upaya pengurangan subsidi BBM mulai tahun ini.
Ditargetkan, pada 2007, konversi mencakup 998.000 kiloliter minyak tanah ke 567.000 ton elpiji.
Tahun-tahun berikutnya akan terus meningkat volume minyak tanah yang dikonversikan ke elpiji.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007