Sabang Aceh (ANTARA News) - Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan (BKIPM) Aceh menyalurkan enam ton ikan segar kepada para korban gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.
"Untuk menjaga asupan gizi, kami menyalurkan ikan segar sebanyak enam ton kepada korban gempa," kata Kepala BKIPM Aceh Darwin ketika dihubungi Antara dari Sabang, Minggu.
Menurut Darwin, para korban gempa yang menempati posko pengungsian selama ini keseringan memakan indomie dan dikhawatirkan kurangnya asupan gizi untuk tubuh.
"Jumlah bantuan yang kami salurkan 5,9 ton ikan beku, 500 ikan kaleng. Ini kita lakukan untuk merevolusi gizi bagi korban gempa," katanya.
Lebih lanjut Darwin mengatakan, dana tersebut dikumpulkan dari sejumlah pengusaha ikan yang berasal dari Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).
"Ini tahap kedua kami salurkan bantuan untuk korban gempa, sebelumnya kami juga sudah menyalurkan bantuan ikan segar kepada korban gempa," tambahnya.
Ia juga menambahkan, melalui Furom Sadar Mutu dan Karantina Ikan (Formikan) Sumatera Utara bersama BKIPM Aceh dan PT. Aceh Jaya Lampuo Bahari serta mitra lainnya melakukan penggalangan dana untuk bantuan korban gempa sebagai wujud solidaritas antar sesama yang sedang ditimpa musibah itu.
Selain bantuan ikan segar dan ikan kaleng, pihaknya juga menyalurkan bantuan seperti, perlengkapan bayi, perlengkapan sekolah, sajadah, mukenah dan kebutuhan pokok lainnya.
Guncangan gempa techtonik 6,4 SR pada Rabu (7/12) pagi pukul 05:03:36 Wib, lokasinya persis, 5.19 lintang utara (LU), 96.36 Barat Timur (BT) dan 18 kilometer timur laut Kabupaten Pidie Jaya, dikedalaman 10 kilometer itu telah menelan korban jiwa sebanyak 102 orang, 96 di antaranya warga Pidie Jaya, 4 warga Pidie dan 2 warga Bireuen.
Kemudian, dampak dari guncangan gempa itu juga sebanyak 857 orang mengalami luka berat hingga ringan dan 83.838 korban lainnya menempati posko pengungsian yang tersebar di 124 titik.
Pewarta: Irman Yusuf
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016