Ramallah, Tepi Barat (ANTARA News) - Pasukan Israel menembak dan menewaskan seorang warga Palestina, Minggu, demikian laporan Kementerian Kesehatan Palestina.
Sementara itu, militer Israel menyatakan bahwa korban ditembak setelah memasuki sebuah desa di Tepi Barat dan mereka dihadang oleh para pelempar batu, yang disebut juga kelompok Intifada.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan seorang aparat polisi paramiliternya mengalami luka dan pasukan menembakkan peluru ke udara untuk memukul mundur kerumunan sekitar 50 orang Palestina yang melemparkan bebatuan.
Dia mengatakan bahwa pasukan itu beroperasi di desa tersebut, namun pihaknya tidak bersedia memberikan informasi lanjut.
Adapun Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa pasukan Israel menembak mati seorang warga Palestina berusia 19 tahun dalam bentrokan itu.
Setidak-tidaknya ada 231 orang warga Palestina tewas dalam kekerasan yang terjadi di Israel, Tepi Barat Sungai Jordan, yang diduduki Israel, dan di Jalur Gaza sejak Oktober 2015.
Israel mengatakan bahwa setidak-tidaknya 15 orang di antaranya merupakan pelaku kejahatan, yang biasanya beraksi sendirian, dan menyasar para pasukan keamanan dan menggunakan beberapa senjata, termasuk pisau dapur.
Orang-orang lainnya dilaporkan tewas saat bentrokan dan aksi demonstrasi, demikian laporan Reuters.
Serangan jalanan menewaskan sedikit-dikitnya 33 orang warga Israel dan dua orang warga Amerika Serikat (AS) yang sedang melakukan kunjungan pada kurun waktu yang sama.
Israel menduduki Tepi Barat Sungai Jordan pada 1967, saat terjadi Perang Timur Tengah.
Warga Palestina menginginkan wilayah itu, sekaligus dengan Jerusalem Timur dan Jalur Gaza, untuk dijadikan negara nantinya. Pertemuan damai antara keduanya berakhir pada 2014.
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016