Kita tidak bisa berbuat banyak karena berharap panas matahari kembali agar bahan baku bisa diproses lebih baik lagi untuk produksi."
Ternate (ANTARA News) - Cuaca buruk dalam sepekan ini sangat berpengaruh terhadap produksi rumput laut yang ada di Ternate, Maluku Utara (Malut), bahkan untuk kualitasnya juga mengalami penurunan.
Untuk Desember ini pengiriman keluar hanya mencapai 14 ton dan pengiriman dilakukan di Bekasi, kata Manager Pabrik Rumput Laut, Erna Talib, di Ternate, Minggu.
Dia mengemukakan, cuaca buruk yang terjadi saat ini sangat berpengaruh pada kualitas produksi, kadar rumput laut pun mengalami penurunan.
Oleh karena, menurut dia, pengeringan bahan baku rumput laut hanya mengandalkan panas matahari sehingga jika terjadi hujan seperti sekarang ini membuat kualitas bahan baku kurang bobotnya.
"Kita tidak bisa berbuat banyak karena berharap panas matahari kembali agar bahan baku bisa diproses lebih baik lagi untuk produksi," ujarnya.
Ia menyatakan, selama ini rumput laut biasanya diproduksi mencapai 18 ton dalam setiap kali pengiriman, namun untuk produksi pada Desember masih tergolong normal karena mencapai 14 ton.
Untuk memperoleh bahan baku rumput laut, ia menyatakan, hanya dari Obi. Daerah lain yang bisa menghasilkan adalah Morotai dan Bacan.
Namun, ia mengungkapkan, pasokan dari wilayah lain belum ada, sehingga berpengaruh terhadap keberlangsungan peningkatan produks.
Di masa cuaca kurang baik, ia menyatakan bahwa produksi rumput laut yang digunakan merupakan produksi bahan baku yang masih ada di gudang, sekalipun jumlahnya pun kian berkurang.
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016