Jakarta (ANTARA News) - Arab Saudi, sekutu pemberontak Suriah yang terkuat, menyeru pengakhiri segera apa yang disebutnya kejahatan perang yang dilakukan pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad ketika mereka menduduki kembali Aleppo yang sebelum ini dikuasai pemberontak.
"Sejauh ini itu adalah tragedi kemanusiaan terburuk pada awal abad ke-21 yang terjadi di hadapan mata masyarakat internasional," lapor kantor berita SPA mengutipkan seorang pejabat kementerian luar negeri Saudi.
"Pembantaian mengerikan yang terjadi di Aleppo adalah setara dengan kejahatan perang terhadap kemanusiaan," kata sang pejabat.
Aleppo dipisahkan antara wilayah yang dikuasai pemerintah dan wilayah yang dikuasai pemberontak selama perang saudara enam tahun ini. Namun gerak maju pasukan darat Suriah dan sekutu-sekutunya mulai pertengahan November silam telah membuat pemberontak terdesak di daerah-daerah kekuasaannya hanya dalam hitungan pekan.
Saudi menuduh Iran telah melancarkan perang terselubung di beberapa negara, termasuk Suriah, demi memperluas pengaruhnya di dunia Arab.
Seorang sumber Saudi menyatakan Riyadh telah menjalin kontak dengan kekuatan-kekuatan kawasan dan internasional mengenai langkah segera untuk menghentikan pembantaian di Aleppo, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016