Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Direktur Pemberitaan Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA, Aat Surya Syafaat, menyebutkan, kantor berita Indonesia itu akan menjembatani penyebarluasan informasi industri kreatif di Provinsi Riau sebagai wadah promosi ke pasar lebih luas.

"Kita melihat geliat industri kreatif cukup bagus di Provinsi Riau, ANTARA memberikan konstribusi bagi pelaku usaha industri kreatif untuk media promosi dan itu sejalan. Melalui Festival Industri Kreatif pertama di Riau ini juga menjadi awal yang baik untuk meningkatkan industri berbasis kreatifitas manusia ini," kata dia, di Pekanbaru, Sabtu.

Dia menyatakan, potensi yang harus diberdayakan adalah sumberdaya manusia, dengan memaksimalkan potensi manusia, maka manusia dengan sendirinya akan berkreasi dan menciptakan.

"Provinsi Riau selalu diidentikkan dengan daerah kaya sumber daya alam. Namun seiring waktu, SDA tak dapat lagi diandalkan. Satu-satunya potensi yang harus diberdayakan adalah potensi manusia itu sendiri," kata dia.


Gelaran itu digagas Kantor Berita ANTARA terkait HUT ke-79. Pada 13 Desember 1937, Kantor Berita ANTARA didirikan empat serangkai wartawan muda nasional, yaitu Adam Malik, Alberth Sipahutar, Pandu Kartawiguna, dan Sumanang.


Berita kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 dipancarluaskan oleh Kantor Berita ANTARA dari kantornya, di Jalan Antara, bilangan Pasar Baru, Jakarta Pusat.

Lebih lanjut dia katakan, pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, dibentuklah Badan Ekonomi Kreatif yang fokus pada pengembangan sektor-sektor industri kreatif yang saat in berjumlah 16.


Diantaranya aplikasi dan pengembangan game, arsitektur dan desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fesyen, film, animasi video, fotografi, kriya (kerajinan tangan), kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio.

Sebagian besar subsektor itu telah terlihat, katanya, namun masih sulit dilihat bagaimana pemetaannya.

Beberapa subsektor yang mendominasi dan ada juga subsektor yang tidak mendaftar sama sekali pada gelaran di Riau itu.

"Sebenarnya hal ini juga tidak jauh berbeda dengan kondisi Indonesia secara umum. Menurut Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf, beberapa waktu lalu memang dari 16 subsektor ekonomi kreatif itu memang baru tiga subsektor yang memberikan kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi kreatif yaitu kuliner sebanyak 32,4 persen, fesyen 27,9 persen, dan kerajinan 14,88 persen, " kata dia.

Pewarta: Diana Syafni
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016