Wartawan Antara di Bumiayu, Jawa Tengah, Sabtu, melaporkan kemacetan parah dipicu oleh ruas jalan yang rusak parah, berlubang dan bergelombang, sehingga memaksa kendaraan berjalan perlahan-lahan.
Akibat kemacetan parah tersebut kendaraan roda empat hanya bisa berjalan antara 5-15 kilometer per jam dan selanjutnya berhenti dalam waktu lama.
Pengendara kendaraan besar seperti truk dan mobil pribadi terlihat tidak sabar dan memaksa berjalan melawan arus melalui arah sebaliknya, sehingga membuat kemacetan kian parah, ditambah tak terlihat ada petugas kepolisian yang mengatur arus lalu lintas.
"Saya sudah enam jam terjebak macet di sini dan hanya bisa berjalan satu kilometer. Parah sekali macetnya," kata Agus, seorang supir pengangkut sayur-mayur.
Dia yang setiap hari melalui jalan tersebut, mengatakan kemacetan seperti itu sudah terjadi beberapa minggu ini sejak jalan di sekitar Ajibarang rusak parah.
Akibat macet parah tersebut Agus mengaku mengalami kerugian saat mengirim sayur-mayur ke pasar karena, sayurannya menjadi layu dan trayek yang ditempuh juga tidak banyak.
"Parah sekali kemacetannya apalagi mau menghadapi musim liburan," katanya.
Jalur tersebut merupakan jalan vital yang menghubungkan Jakarta menuju Yogyakarta dan sebaliknya
Susilo Hadi, seorang pengendara dari Jakarta, mengeluhkan kemacetan parah tersebut karena jarak yang ditempuh menjadi lama dan menghabiskan energi.
"Parah sekali macetnya ditambah dengan makin tak tertibnya pengendara," kata Susilo yang akan bepergian menuju Kebumen, Jawa Tengah.
Dia berharap, pihak berwenang segera memperbaiki jalan yang rusak parah di sekitar Ajibarang tersebut karena jalan itu adalah jalan vital, apalagi menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016