Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Jumat (Sabtu pagi WIB), akibat teknikal "rebound" setelah jatuh secara dramatis sehari sebelumnya.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 7,6 dolar AS, atau 0,67 persen, menjadi menetap di 1.137,40 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.
Sebuah teknikal "rebound" dari penurunan harga emas yang tajam memberikan dukungan terhadap logam mulia, karena pasar bereaksi terhadap kenaikan suku bunga Federal Reserve AS.
Analis mencatat bahwa pasar sedang bersiap untuk fokus pada kenaikan suku bunga 2017 mendatang, karena ekonomi AS sedang dalam proses membaik. Investor percaya the Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,75 persen ke 1,00 persen selama pertemuan FOMC Maret.
Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,75 ke setidaknya 0,75 adalah empat persen pada pertemuan Februari dan 26 persen untuk pertemuan Maret.
Emas diberi dukungan lebih lanjut karena indeks dolar AS turun 0,22 persen menjadi 102,87 pada pukul 19.45 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih murah bagi investor.
Sebuah laporan yang dirilis pada Jumat oleh National Association of Realtors yang berbasis di AS menunjukkan "housing starts" atau rumah yang baru dibangun mencapai 1.090 unit dan izin menderikan bangunan pada tingkat 1.201 unit. Kedua angka ini jauh lebih buruk dari yang diharapkan dan memberi dukungan terhadap harga emas.
Dampak jangka panjang dari kenaikan suku bunga the Fed akan membatasi kenaikan harga logam mulia dan cenderung mendominasi pemikiran pasar untuk minggu-minggu mendatang.
Perak untuk pengiriman Maret naik 25,7 sen, atau 1,61 persen, menjadi ditutup pada 16,215 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 40,5 dolar AS, atau 4,3 persen, menjadi ditutup pada 934,10 dolar AS per ounce.
(Uu.A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016