Bandung (ANTARA News) - Kementerian Agama berencana membangun Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) di enam provinsi di Indonesia untuk membangun anak didik sebagai generasi bangsa yang berketerampilan dan mampu berdaya saing di dunia kerja.
"Itu (MAK) untuk menjawab tantangan zaman di dunia usaha," kata Direktur Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Nur Kholis Setiawan, saat acara sarasehan dan temu wartawan di MAN 1 Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat.
Ia mengatakan, MAK di enam provinsi tersebut yakni di Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara, Bintuhan Kaur di Bengkulu, Rokan Hulu di Riau, Aceh Timur di Aceh, Samarinda di Kalimantan Timur dan Atambua di Nusa Tenggara Timur.
MAK yang menggunakan anggaran dari Kemenag itu, kata dia, menawarkan program pendidikan kejuruan yang sesuai dengan keunggulan daerah masing-masing.
"Di Riau misalnya, MAK yang dibangun di Kabupaten Rokan Hulu adalah di bidang pertanian," katanya.
Ia mengungkapkan, tahapan awal 2016 pendirian sekolah tingkat menengah atas tersebut didahului dengan pembangunan fisik sekolah serta penyiapan lahan pertanian.
Menurut dia rencana pembangunan MAK akan berlangsung selama dua tahun, untuk MAK Pertanian di Riau kemungkinan mulai menerima siswa 2017, bahkan di Atambua, Nusa Tenggara Timur bangunan sekolahnya diperkirakan selesai 2016.
"Di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara yang sudah dibangun sejak Juli 2016 akan dipersiapkan untuk pendidikan teknologi perikanan dan kelautan, sesuai dengan potensi daerah," katanya.
Ia menambahkan, pembangunan MAK merupakan bagian dari rencana pemerintah untuk meningkatkan jumlah sekolah kejuruan di Tanah Air agar program wajib belajar 12 tahun sukses.
Ia mengungkapkan, MAK dibangun karena diketahui banyak siswa berhenti sekolah setelah lulus dari madrasah tsanawiyah.
"Program pendidikan ini diharapkan menambah pilihan sekolah yang mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja dan industri," katanya.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016