Acara “Pagelaran Seni Budaya Mandar dalam Rangka Peningkatan Nilai Kebangsaan” yang digelar di lapangan Yayasan ASA, Desa Kecamatan Tapango ini dihadiri oleh anggota MPR RI dari kelompok DPD yaitu Muhammad Asri Anas dan Muhammad Syibli Sahabuddin, Camat Tapango Muhammad Dinar, Kepala desa Tapango, tokoh masyarakat serta ratusan undangan.
Anas dalam sambutannya mengatakan, pagelaran seni di desa Tapango, Polewali Mandar yang pada masa penjajahan dikenal dengan nama ‘Afdeling Mandar’ itu adalah momen baik untuk rakyat terutama generasi muda untuk mengenal dan bangga akan seni dan budayanya sendiri.
banyak sekali potensi-potensi wisata budaya di berbagai daerah Indonesia termasuk Sulawesi Barat, saatnya kita peduli akan budaya sendiri yang merupakan kekayaan negara Indonesia, kata anggota MPR RI dari kelompok DPD itu.
Dalam pagelaran seni budaya tersebut ditampilkan secara bergantian berbagai pertunjukan seni dan budaya mulai dari Rebana, Tarian Bura Sendana, Kecapi Mandar, serta tampilan utama budaya daerah yakni Masayang-Sayang Mandar.
Masayang-Sayang Mandar merupakan warisan leluhur yang terus dilestarikan hingga kini dengan modifikasi. Kesenian khas Mandar ini biasanya diperankan oleh orang-orang yang berbalas syair dalam bahasa daerah.
Mereka menyampaikan perasaan cinta dan kasih sambil diiringi petikan gitar. Kala itu, mereka menyelipkan pesan tentang Pancasila, persatuan dan Kebhinnekaan dalam beberapa lagu.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016