Mengutip sumber keamanan dan pengadilan, majalah Jerman Focus melaporkan bahwa bocah laki-laki yang lahir di kota sama pada 2004 ini "sangat radikal" dan tampaknya diperintahkan oleh anggota ISIS yang tidak diketahui.
Pelaku meletakkan ransel berisi bom paku buatan sendiri di pasar Natal pada 26 November, namun perangkat itu gagal meledak karena detonator gagal.
Seorang pengunjung pasar menelepon polisi setelah menemukan ransel. Pakar bom kemudian menjinakkan perangkat itu, kata laporan itu.
Polisi mengidentifikasi dan menangkap anak itu, yang kini dalam pusat penahanan remaja, sedangkan Jaksa Penuntut Umum Federal telah mengambil alih penyelidikan atas tuduhan tindakan serius subversi dengan kekerasan, demikian Reuters.
(G003/M016)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016