Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara, Pratikno. Mereka semua mengobrol santai di beranda belakang Istana Merdeka sekitar dua jam lebih.
Novanto, dalam keterangannya mengatakan, pertemuan ini menyambung silaturahmi setelah kembali menjadi ketua DPR.
Dia pernah mundur dari jabatannya di DPR sejurus sidang Mahkamah Kehormatan Dewan karena kasus "papa minta saham" PT Freeport Indonesia yang juga melibatkan nama Jokowi.
Saat itu, Jokowi tidak bisa menyembunyikan kegusarannya kepada pers, karena nama dan posisi dia disebut-sebut dalam rekaman pembicaraan itu.
Sekarang, Novanto berkata, "Kami melakukan silaturahmi kenegaraan antara presiden dengan kami berempat dengan suasana yang damai, suasana yang dengan keakraban, sambil minum kopi bersama, minum teh."
"Kami membicarakan mulai dari masalah-masalah yang berkaitan dengan kebangsaan, situasi supaya suasana ini bisa lebih damai, demi menjaga NKRI, persatuan dan kesatuan Indonesia," katanya.
Novanto mengungkapkan pertemuan itu juga membicarakan masalah-masalah politik luar negeri, masalah ekonomi serta membicarakan masing-masing bidang dari para wakil ketua DPRD.
Dia mengatakan, pertemuan juga menyinggung program-program pemerintah yang berkaitan masalah undang-undang yang perlu harmonisasi.
Sekarang, Novanto berkata, "Kami melakukan silaturahmi kenegaraan antara presiden dengan kami berempat dengan suasana yang damai, suasana yang dengan keakraban, sambil minum kopi bersama, minum teh."
"Kami membicarakan mulai dari masalah-masalah yang berkaitan dengan kebangsaan, situasi supaya suasana ini bisa lebih damai, demi menjaga NKRI, persatuan dan kesatuan Indonesia," katanya.
Novanto mengungkapkan pertemuan itu juga membicarakan masalah-masalah politik luar negeri, masalah ekonomi serta membicarakan masing-masing bidang dari para wakil ketua DPRD.
Dia mengatakan, pertemuan juga menyinggung program-program pemerintah yang berkaitan masalah undang-undang yang perlu harmonisasi.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
