Pria berusia 27 tahun ini bermain enerjik sejak babak penyisihan Grup A di Manila Filipina. Tidak salah kalau pelatih Alfred Riedl terus memberikan kepercayaan untuk menduduki gelandang kiri timnas. Bahkan, hingga saat ini posisinya belum tergantikan.
Berbekal drible yang bagus dan kecepatan, pemain dari tim Barito Putera ini bahkan beberapa kali membuat decak kagum penonton dengan kemampuannya untuk melewati kepungan lawan. Timnas Thailand yang memiliki pemain handal ini juga sudah merasakan ulah dari pemain kelahiran Ternate, Maluku Utara itu.
Bahkan pada pertandingan final pertama Piala AFF 2016 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Rabu (14/12), pemain kelahiran 22 November 1989 ini mampu membuat gol penyeimbang atas Thailand yang terlebih dahulu membuat gol lewat Teerasil Dangda.
Gol Rizky ini menjadi pelecut semangat timnas Garuda untuk mencari kemenangan. Terbukti, Hansamu Yama Pratama mampu mempersembahkan gol sehingga Indonesia menang 2-1 atas juara bertahan, Thailand. Untuk meraih predikat juara, Indonesia harus tampil apik minimal meraih hasil seri di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu (17/12).
Ditanya apa yang membuat dirinya tampil luar biasa, penuh semangat dan terlihat tidak punya lelah, Rizky menjawab dengan singkat.
"Papeda kakak. Sagu yang membuat saya seperti ini," kata pemain dengan nomor punggung 14 itu.
Papeda adalah makanan berupa bubur sagu khas Maluku dan Papua yang biasanya disajikan dengan ikan tongkol atau mubara yang dibumbui kunyit. Papeda sendiri berwarna putih dan bertekstrur lengket menyerupai lem dengan rasa yang tawar namun kaya dengan serat, rendah kolesterol dan cukup bernutrisi.
Saat ini, pemain dengan nama lengkap Rizky Rizaldi Pora itu dituntut untuk kembali menunjukkan kemampuan terbaiknya di Stadion Rajamangala, Bangkok yang merupakan pertandingan penentuan, apakah Indonesia atau tuan rumah Thailand yang bakal menjadi juara Piala AFF 2016.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016