Jakarta (ANTARA News) - Intelijen Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri mengungkap pelaku tindak terorisme jaringan MNS setelah mencurigai aktivitas MNS yang membeli tiga kilogram paku di toko material.
"Intelijen Densus menemukan aktivitas tidak wajar MNS yang membeli paku ukuran lima cm sebanyak tiga kilogram, padahal yang bersangkutan tidak sedang mempunyai aktivitas pembangunan," kata Kadivhumas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis.
Pembelian paku tersebut diketahui dilakukan pada 7 Desember 2016. Kemudian MNS diketahui menerima barang berupa tas ransel dari Suyanto (S) alias Abu Iza di Karanganyar, Jawa Tengah. Setelah menerima ransel, MNS dan Agus Supriyadi (AS) pergi ke Jakarta.
Di Jakarta, MNS dan AS menjemput Dian Yulia Novi (DYN) yang ketika itu membawa kardus. Ketiganya menuju ke Kantor Pos untuk mengirim kardus ke rumah orang tua Dian di Cirebon, Jawa Barat.
Setelah itu, MNS dan AS mengantar DYN ke rumah kontrakannya di Jalan Bintara Jaya 8 Bekasi, Jawa Barat.
"Setelah itu MNS dan AS pergi," ujarnya.
Densus kemudian menangkap MNS dan AS di jalan layang Kalimalang, Bekasi. Sementara DYN ditangkap di rumah kontrakannya.
Polisi menemukan barang bukti berupa bom rakitan berbentuk penanak nasi elektronik (rice cooker) di kamar 104 kontrakan tiga lantai itu.
Tim Gegana Polda Metro Jaya meledakkan satu dari tiga bom aktif yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) pada Sabtu (10/12) malam.
Sementara Suyanto alias Abu Iza alias Abu Daroini Bin Harjo Suwito ditangkap didaerah Sabrang Kulon Matesih, Kabupaten Karanganyar, Solo, Jawa Tengah pada Sabtu (10/12) malam.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa jaringan MNS diduga hendak mengebom lingkungan Istana Negara, Jakarta pada Minggu (11/12) pagi.
"Skenarionya, pada Minggu (11/12) pagi, MNS dan AS mengantar Saudari DYN ke Masjid Istiqlal. Kemudian DYN berjalan kaki sendirian ke Istana," kata Kepala Bagian Kemitraan Biro Penerangan Masyarakat Polri Kombes Pol Awi Setiyono.
DYN rencananya menjadi calon pengantin dalam aksi amaliyah tersebut. Rencananya aksi tersebut menargetkan momen pergantian petugas jaga paspampres di Istana Negara.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016