Kehadiran kulkas generasi terbaru itu akan mampu menaikkan pangsa pasar lemari es (kulkas) Sharp menjadi 30 persen."

Jakarta (ANTARANews) - Di tengah permintaan barang elektronik rumah tangga yang cenderung melemah, perusahaan Jepang, PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) ingin menguasai pasar kulkas di negeri ini.

Untuk itu, kata, Wakil Presdir SEID Shigeo Noma, di Jakarta, Rabu, insinyur Jepang bekerja sama dengan insinyur Indonesia mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen di negara ini dan diproduksi pula di Indonesia.

Hasilnya, SEID meluncurkan generasi terbaru kulkas satu dan dua pintu dari seri Kirei dan Shine Glass Door dengan desain sesuai selera dan konsumen Indonesia, yaitu motif bunga dan matrix tiga dimensi.

"Kehadiran kulkas generasi terbaru itu akan mampu menaikkan pangsa pasar lemari es (kulkas) Sharp menjadi 30 persen," ujar Noma.

Assisten GM Perencanaan Produk SEID Ardy Sofyan menjelaskan keinginan penguasaan pasar yang besar itu bukan tanpa alasan. Pada tahun ini saja, kata dia, Sharp telah memimpin penjualan kulkas sebesar 24,2 persen.

"Model baru dan banyaknya lini produk kulkas Sharp menjadi salah satu kunci (pimpin pasar) pencapaian tersebut," kata Ardy.

Apalagi Sharp fokus dan memiliki basis produksi kulkas satu dan dua pintu di Indonesia. Ia mengatakan pasar terbesar di Indonesia adalah kulkas satu pintu, yang tahun ini mencapai 57, 4 persen dari total pasar kulkas sekitar 3,2 juta unit.

Sedangkan permintaan kulkas dua pintu mencapai 41,2 persen dari pasar.

"Pasar kulkas side by side sangat kecil," ujar GM Perencanaan Produk SEID Herdiana Anita Pisceria menambahkan alasan Sharp tidak fokus garap pasar kulkas kelas atas, karena pasar kulkas satu dan dua pintu lebih besar.

Ia meyakini SEID mampu bersaing di pasar kulkas karena telah memiliki basis produksi di Indonesia, dengan total kapasitas kulkas sebanyak 1,8 juta unit/tahun.

"Saat ini produksinya bisa mencapai sekitar 1,5 juta unit, untuk domestik dan ekspor," kata Herdiana.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016