Saya sudah begitu kuat, tidak mau permalukan orang tua, tidak mau korupsi, tidak mau berbuat yang enggak-enggak, masak saya duduk di kursi terdakwa dengan tuduhan menista agama orang tua yang kami hormati. Itu adalah suatu hal yang menyedihkan buat kJakarta (ANTARA News) - Terdakwa perkara dugaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjelaskan foto bersama kakak angkatnya, Nana Riwayatie, yang memeluknya dari belakang usai sidang perdana Selasa (14/12).
"(Foto) itu sesudah sidang. Kakak saya masuk aja ke dalam, biasalah kami teringat ayah kami. Kemarin itu persis 19 tahun bapak (kandung) saya meninggal," kata Ahok di Jakarta, Rabu.
Foto Ahok yang dipeluk dari belakang oleh kakak angkatnya, Nana Riwayatie, usai sidang dengan raut wajah tampak sedih dari keduanya sempat viral di media sosial.
Calon Gubernur DKI Jakarta bernomor urut dua tersebut menjelaskan, saat ia menjalani sidang perdana pada Selasa (13/12) bertepatan dengan 19 tahun ayah kandungnya, Indra Tjahaja Purnama, meninggal dunia.
Ahok mengaku ingatan tentang sang ayah yang begitu baik dengan orang Muslim membuat ia dan kakak angkatnya sedih.
"Saya sudah begitu kuat, tidak mau permalukan orang tua, tidak mau korupsi, tidak mau berbuat yang enggak-enggak, masak saya duduk di kursi terdakwa dengan tuduhan menista agama orang tua yang kami hormati. Itu adalah suatu hal yang menyedihkan buat kami," kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Sosok Nana Riwayatie yang mengenakan kerudung adalah sulung dari dua bersaudara Andi Baso Amir (ayah angkat Ahok). Ibunda Nana, Hj Misribu, bagi Ahok sudah dianggap sebagai ibu sendiri.
Meskipun massa dari organisasi Islam menganggap tangisan Ahok bagian dari dramatisasi sidang, Ahok mengaku hal tersebut sebuah kebebasan berpendapat.
"Saya kira orang boleh tuduh macam-macam, bebas kan. Saya enggak pernah keluar air mata, pas ayah saya meninggal aja baru keluar air mata," kata Cagub bernomor urut dua tersebut.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016