Di sepak bola apapun dapat terjadi. Kartu merah, penalti. Tentu saja kita punya peluang, meski Thailand masih merupakan tim terbaik di Asia Tenggara."
Bogor (ANTARA News) - Kemenangan 2-1 yang diraih Indonesia atas Thailand pada final pertama Piala AFF 2016 yang dimainkan di Stadion Pakansari Kabupaten Bogor menumbuhkan rasa optimisme bagi pelatih Alfred Riedl.

"Kita masih hidup, masih ada pertandingan besok," kata Riedl.

"Di sepak bola apapun dapat terjadi. Kartu merah, penalti. Tentu saja kita punya peluang, meski Thailand masih merupakan tim terbaik di Asia Tenggara," katanya.

Indonesia tertinggal terlebih dahulu pada babak pertama melalui gol Thailand yang dibukukan Teerasil Dangda. Namun mampu membalikkan keadaan setelah turun minum melalui gol-gol yang dibukukan Rizki Pora dan Hansamu Yama.

Riedl mengakui bahwa pada babak pertama timnya bermain kurang maksimal. Kritik tersebut disampaikan kepada para pemain, dan pasukannya berhasil membuktikan diri untuk mengubah kedudukan.

Pelatih asal Austria ini terpaksa menarik keluar Andik Vermansyah yang cedera dan menggantinya dengan Zulham Zamrun. Saat dikonfirmasi perihal kondisi Andik, Riedl mengatakan pihaknya masih harus menunggu hasil pemeriksaan terhadap sang pemain.

Meski mengaku senang dengan dukungan para pendukung Indonesia yang memadati stadion, Riedl menyampaikan kritik terhadap penonton yang menggunakan sinar laser dan mengarahkannya kepada pemain yang tampil.

Hal itu mengingatkan dirinya pada kejadian di Malaysia pada 2010, di mana para pemain Indonesia terganggu dengan sinar laser yang diarahkan kepada mereka. Riedl tidak ingin tim lawan diganggu dengan hal serupa.

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016