Jalalabad, Afghanistan (ANTARA News) - Enam agen intelijen dan dua polisi Afghanistan tewas dalam ledakan-ledakan bom yang dikendalikan dari jarak jauh di Afghanistan, Senin, merupakan serangan baru terkait aksi perlawanan Taliban yang meningkat. Enam orang tewas di provinsi Laghman di mana ledakan serupa, Minggu menewaskan dua agen intelijen lainnya , seorang pengawal dan seorang sopir. Provinsi itu terletak sekitar 120 km dari Kabul, ibukota Afghanistan. "Enam perwira intelijen tewas akibat ledakan itu dan empat lainnya cedera," kata kepala polisi provinsi itu Jenderal Asil Totakhail kepada AFP. Totakhail menyalahkan serangan itu pada "musuh-musuh Afghanistan," satu istilah yang digunakan pihak berwenang Afghanistan mengacu pada para pejuang gerakan Taliban yang disingkirkan dari pemerintah tahun 2001. Beberapa jam sebelumnya satu serangan bom di pinggir jalan menghantam satu patroli polisi di provinsi Zabul, menewaskan dua polisi dan mencederai lima lainnya, kata Mohammed Wazir, kepala distrik Shamulzayi di perbatasan dengan Pakistan. Seorang jurubicara Taliban mengatakan gerakan itu telah melancarkan serangan tersebut. Pasukan keamanan Afghanistan telah jadi sasaran serangan bom pada bulan-bulan belakangan ini, dengan gerilyawan Taliban mengandalkan pada ledakan-ledakan bom di pinggir jalan dan serangan bunuh diri dalam usaha mereka melawan pemerintah yang didukung Barat itu. Sekitar 150 anggota pasukan itu tewas dalam serangan-serangan tahun ini. Lebih dari 4.000 orang tewas dalam aksi kekerasan tahun lalu , lebih empat kali lipat dibandingkan dengan korban tewas tahun 2005.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007