Hal itu akibat salah satu ban pesawat terbang itu tergelincir dari landasan beberapa saat setelah mendarat.
"Kami bisa bayangkan bagaimana rasanya 1,5 jam berada dalam pesawat dengan mesin hidup tapi tanpa AC," kata salah satu pemakai jasa pesawat terbang Lion Air, Agas, saat ditemui di bandara itu.
Dia kecewa karena manajemen setempat Lion Air mengabaikan keinginan mereka turun dari pesawat terbang jurusan Jakarta-Palangka Raya itu.
Sejumlah penumpang yang "tersandera" itu terlihat pucat. Bahkan, berada di dalam kabin pesawat terbang selama 1,5 jam tanpa pendingin udara ditambah cuaca hari itu panas, sejumlah pemakai jasa mandi keringat.
Selanjutnya usai melewati proses yang panjang, sekitar pukul 16.30 WIB pesawat tersebut telah kembali mengangkut pemakai jasa rute penerbangan Palangka Raya-Jakarta.
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016