Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengawali rangkaian kunjungan kenegaraannya ke Iran pada Rabu dengan bertemu Presiden Hassan Rouhani untuk membahas kerja sama ekonomi kedua negara.
Selanjutnya Jokowi juga akan bertemu dengan Ketua Parlemen Iran Ali Larijani, dan Pemimpin Agung Iran Ayatollah Seyed Ali Khameinei.
Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Kepresidenan Indonesia Bey Machmudin, dalam siaran persnya mengatakan bahwa bertempat di Istana Jomhouri, Sadabad, Presiden Iran Hassan Rouhani akan menyambut Presiden Jokowi yang diawali dengan Upacara Penghormatan.
Dalam kesempatan itu, kedua pemimpin akan melakukan pertemuan bilateral, penandatanganan nota-nota kesepahaman, kemudian dilanjutkan dengan pernyataan pers bersama dan diakhiri dengan Jamuan Santap Siang Kenegaraan.
Adapun nota-nota kesepahaman yang rencananya akan ditandatangani antara lain MOU mengenai Ekstradisi di pihak Pemerintah Indonesia ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri, Mutual Legal Asisstance ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri, MOU Kerja sama Kelistrikan ditandatangani oleh Menteri ESDM, MOU Kerjasama Investasi ditandangani oleh Kepala BKPM.
Siang harinya, Presiden Jokowi akan melakukan pertemuan dengan Ketua Parlemen Iran Ali Larijani di Gedung Parlemen Iran, dan dengan pemimpin spiritual Iran Ayatollah Seyed Ali Khameinei di Kantor Supreme Leader.
Sebelum kembali bertolak ke Tanah Air pada malam nanti, Presiden juga akan menghadiri acara Ramah Tamah dan Santap Malam bersama masyarakat Indonesia di Hotel Espinas Palace, Teheran.
Bidang energi
Iran merupakan salah satu negara yang memiliki cadangan energi yang cukup tinggi.
Diversifikasi mitra kerjasama energi sangat penting untuk mendukung ketahanan energi nasional.
Kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Iran akan dimanfaatkan untuk meningkatkan kerja sama di bidang minyak dan gas, termasuk kerja sama pengelolaan ladang minyak di Iran dan investasi kilang minyak di Indonesia.
Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, kemarin, di Teheran, pertemuan lanjutan pada tingkat Menteri yang akan membahas kerja sama bisnis akan digelar pada tanggal 15 Desember esok hari.
"Iran memiliki potensi kerja sama yang sangat besar terutama di energi dan migas. Hari ini pak Jonan tiba terlebih dahulu dan sudah melakukan pertemuan untuk bahas kerja sama, besok setelah pertemuan akan disampaikan hasil konkretnya," ujar Menlu.
Sementara itu, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, pembicaraan yang akan dilakukan yaitu kerja sama antara Pertamina dengan NIOC (National Iranian Oil Company) juga antara PLN dengan Mapna Group (Iran Power Plant Projects Management Company).
"Akan dibicarakan, ada Dirut Pertamina juga di sini dan juga kerja sama teknis terutama di bidang gas turbin antara Mapna dan PLN," ujar Jonan.
Pertamina dalam beberapa waktu terakhir telah menjajaki kemungkinan kerja sama pengelolaan minyak dan gas dengan Iran. Rencana kerja sama termasuk untuk pasokan gas LPG, minyak bumi dan pengembangan investasi di sektor hulu migas.
Turut mendampingi Presiden Jokowi antara lain Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Kepala BKPM Thomas Lembong, Ketua Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D Hadad, dan Duta Besar Indonesia untuk Iran Octavino Alimudin
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016