Selain itu juga digelar seminar "Update on Indonesian Economic Policies bersama Deputi Menko Perekonomian RI, Bobby Hamzar Rafinus, dan diskusi akademik mengenai 500 tahun penelitian Jerman di Indonesia, serta seminar ekonomi kreatif bersama diaspora Indonesia di di Humboldt Carre Konferenz, Berlin, demikian Sekretaris Satu Fungsi Pensoabud KBRI Berlin, M Fattah Hardiwinangun kepada Antara London, Rabu
Malam Budaya Indonesia "Indonesischer Kulturabend" dihadiri 200 undangan, yang terdiri dari masyarakat Jerman dan korps diplomatik di Berlin menampilkan berbagai atraksi seni budaya tradisional maupun modern dari Indonesia.
Pada acara malam budaya undangan mendapat suguhan tarian dari propinsi di Indonesia, seperti tari saman dari Aceh, tari Pangkur Sagu dari Papua, dan tari Enggang dari Kalimantan Timur.
Undangan juga dapat menikmati alunan musik Gamelan Jawa kontemporer yang ditampilkan sanggar Puspa Kencana, serta medley lagu-lagu daerah seperti Ayo Mama, Si Patokaan, Sirih Kuning, dan Bo le le bo.
Peragaan busana karya disainer Indonesia yang berkiprah di Berlin, Lina Berlina menampilkan variasi dari Lurik dengan rancangan yang modern didefinisikannya sebagai Magic Stripes juga tetap mencerminkan filisofi Jawa.
Penyanyi Sandhy Sondoro menghibur undangan dengan berbagai hits-nya seperti Tak Pernah Padam, dan hits-nya yang berbahasa Jerman Berlin! Berlin! Ick Lieb Dir So Sehr I. Sandhy Sondoro yang memulai karir sebagai musisi di berbagai bar dan klub di Berlin dan kota di Eropa merupakan salah satu kisah sukses pelaku ekonomi kreatif Indonesia di perantauan.
Selain malam budaya, upaya memicu apresiasi masyarakat Berlin diadakan workshop kerajinan Indonesia seperti membatik, membuat dekorasi khas Bali, dan bermain instrument tradisional angklung.
Selama dua hari ini, penyelenggaraan Kreatives Indonesien, masyarakat Berlin berkesempatan mengunjungi pameran produk dan kerajinan Indonesia, yang terdiri dari produk perhiasan dan produk fashion.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016