Jakarta (ANTARA News) - Harga apartemen murah (Rusuna) yang menjadi program pemerintah masih dimungkinkan untuk ditekan melalui rekayasa konstruksi dari harga saat ini Rp144 juta untuk tipe 36.
"Kita saat ini terus melakukan kajian teknik bekerjasama dengan Ditjen Cipta Karya dan Pusat Penelitian Permukiman (Puskim) Balitbang Departemen PU," kata Deputi bidang Rumah Formal, Zulfi Syarif Koto saat dihubungi, Senin.
Menurut dia, berdasarkan hasil penelitian sementara ini tanpa harus mengurangi kualitas keamanan dan kenyamanan biaya konstruksi sebenarnya dapat dikurangi sekitar 10 persen, meski kebijakan tersebut sebenarnya masih ditinjau kembali.
Dia mencontohkan mengenai pengoperasian elevator (lift) yang tidak perlu setiap lantai, mungkin cukup dirancang kelipatan empat lantai atau enam lantai untuk menghemat listrik dengan demikian penghuni yang tidak berada ditempat itu dapat menggunakan tangga.
Upaya menekan biaya konstruksi dapat dilaksanakan dengan sistem vabrikasi di lokasi proyek, bahkan kalau perlu melakukan koordinasi dengan pemasok seperti PT Krakatau Steel untuk baja dan Depperin untuk bahan bangunan sehingga mendapatkan harga yang murah.
"Saya yakin kerjasama dapat dilaksanakan melalui upaya negosiasi. Kalau perlu kerjasama impor bahan bangunan untuk mendapat harga yang murah," kata Zulfi.
Dalam rangka menekan biaya konstruksi tersebut juga dapat dilaksanakan dengan memperingan biaya perizinan di antaranya melalui kerjasama dengan Pemerintah Prov. DKI Jakarta, yang saat ini dapat ditekan 2-3 persen.
Dengan turunnya biaya konstruksi apartemen murah diharapkan akan dapat menekan harga yang saat ini dtetapkan maksimal Rp144 juta untuk tipe 36 sehingga bisa lebih terjangkau masyarakat.
Pengembang apartemen murah di Pulo Gebang Jakarta Timur, PT Prima Land saat ini sudah berhasil memasarkan 50 unit dari
booking fee yang masuk serta sebagian besar merupakan masyarakat di luar kawasan tersebut.
"Justru sebagian besar peminat bukan berasal dari Pulo Gebang, tetapi masyarakat di luar itu. Mereka tertarik dengan harga yang murah," kata Presdir PT Prima Land, Achmad Wijaya.
Dalam penawarannya kepada masyarakat, PT Prima Land menawarkan harga mulai dari Rp99 juta, bebas PPN, termasuk menggandengkan dengan bank yang akan membiayai KPR.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007