Washington (ANTARA News) - Apakah Anda pernah mencoba fokus dengan cara menghirup nafas panjang dan dalam melalui hidung dan mengeluarkannya melalui mulut? Sebuah penelitian terbaru menunjukan cara bernafas seperti itu dapat meringankan pikiran dan meningkatkan daya ingat, Xinhua.
Penelitian yang dilakukan para peneliti dari Universitas Northwestern, menunjukkan menghirup udara lewat hidung dapat mempengaruhi aktivitas otak dan khususnya dapat membantu orang untuk mengingat.
100 remaja dewasa direkrut untuk berpartisipasi dalam studi dan diminta untuk membuat penilaian secara cepat tentang ekspresi wajah atau objek yang terlintas di layar komputer. Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang menghirup nafas melalui hidung mampu mengenali atau ingat hal-hal lebih cepat dari pada jika mereka mengeluarkan nafas melalui hidung.
Meski demikian, saat mereka bernafas melalui mulut, ingatan mereka menurun.
Studi merupakan yang pertama yang menunjukkan ritme dalam bernafas dapat membuat aktivitas elektrik pada otak, berdasarkan laporan yang diterbitkan awal minggu ini di "The Journal of Neuroscience".
Salah satu penemuan besarnya adalah bernafas melalui hidung dapat menyebabkan "perbedaan dramatis" di area otak yang berhubungan dengan proses emosi dan ingatan, demikian menurut peneliti utama Christina Zelano.
Studi ini adalah "pendahuluan tapi menggembirakan," kata Zelano karena "memiliki potensi mengarah ke beberapa strategi bernafas yang diatur untuk meningkatkan kognitif."
"Jika Anda berada di lingkungan yang berbahaya dengan stimulus yang menakutkan, data kami mengindikasikan Anda dapat merespon lebih cepat jika Anda bernafas melalui hidung," katanya.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016