New Delhi (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memamerkan berbagai kebijakan dan pencapaian kinerja pemerintahannya dalam dua tahun terakhir kepada 20 pemimpin eksekutif perusahaan terkemuka di India.

"Setelah dua tahun bekerja keras mengimplementasikan berbagai kebijakan dan reformasi, PDB kami tumbuh semakin stabil dan rebounding," kata Presiden Jokowi saat melakukan collective call dengan 20 CEO perusahaan terkemuka India di The Leela Palace Hotel New Delhi, India, Selasa.

Presiden yakin komunitas bisnis di Tanah Air semakin produktif, terutama yang bergerak di sektor e-commerce, pariwisata, dan manufaktur, setelah penerapan kebijakan-kebijakan tersebut.

"Saya dan kabinet bekerja keras untuk mereformasi dan meng-upgrade ekonomi Indonesia," katanya.

Presiden juga menjelaskan upaya memulai reformasi pemberian subsidi pada awal pemerintahannya, serta deregulasi untuk menyederhanakan pengurusan izin guna memudahkan kegiatan usaha.

Indonesia juga menjajaki kerja sama dan masuk dalam Perjanjian Perdamaian Bebas untuk Uni Eropa dan Australia.

Presiden juga menjelaskan mengenai program amnesti pajak, yang hanya dalam waktu lima bulan mampu menjadi program amnesti pajak tersukses di dunia menurut Dutch Bank.

Ia lantas mengundang para pengusaha India menjajaki peluang berbisnis di Indonesia dengan berbagai tawaran kemudahan yang diberikan.

"Beritahu saya apa yang bisa menteri-menteri saya dan saya lakukan untuk membantu Anda mewujudkan rencana bisnis Anda di Indonesia," katanya.

Dalam pertemuan itu, Presiden didampingi para pengusaha Indonesia dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia Thomas Trikasih Lembong.

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016