Pekanbaru (ANTARA News) - Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama Yayasan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Kecamatan Sukajadi, Kota Pekanbaru, Riau, pada Selasa menghentikan ujian karena menjadi khawatir saat mengetahui ada tas mencurigakan di depan gereja.
"Begitu ada isu ada tas di depan gereja, anak-anak kita suruh keluar semuanya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan," kata Pemimpin Gereja HKBP Resor Sukajadi, Pendeta Jony Sitorus Mth.
Ia menuturkan bahwa sekitar pukul 08.00 WIB, saat siswa-siswi sedang mengerjakan soal-soal ujian semester, beberapa warga menyatakan melihat satu koper tergeletak di depan kompleks sekolah dan gereja HKBP.
Keberadaan tas itu membuat warga sekitar panik, sehingga ada yang melapor ke polisi. Tim Gegana Brimob Polda Riau kemudian datang ke tempat kejadian dan melakukan pemeriksaan.
"Saat melokalisir TKP, kami mengamankan seorang warga berinisial JT. Dia mengaku sebagai pemilik tas tersebut," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, lalu menambahkan bahwa JT mengaku berniat membuang koper bewarna gelap itu.
Namun, petugas tetap mengamankan JT berikut kopernya dan memeriksa isi koper tersebut.
"Hasilnya, tas tersebut ternyata berisi kotak kaset video dan tidak ditemukan bom seperti dugaan awal," ujarnya.
Peristiwa serupa terjadi tiga hari lalu di Pekanbaru. Pada Sabtu malam (10/12. Ketika itu Tim Gegana mengamankan sebuah koper yang setelah diperiksa ternyata hanya berisi baju.
Pewarta: Anggi Romadhoni
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016