Pontianak (ANTARA News) - Sedikitnya 122 orang meninggal dunia selama Januari hingga Maret tahun 2007 akibat kecelakaan lalu lintas di Kalimantan Barat (Kalbar). Wakil Kepolisian Daerah Kalbar, Kombes (Pol) Winarso, di Pontianak, Senin, mengatakan, tingginya kematian akibat kecelakaan lalin banyak dipengaruhi oleh kelalaian baik dari pengendara roda dua maupun roda empat. Kelalaian tersebut, diantaranya, si pengendara dalam berkendaraan dijalan sambil mengobrol dengan pengendara lainnya, menyerobot lampu traffic light, berkendara sambil menerima telepon, dan tidak menggunakan helm standar bagi kendaraan roda dua serta tidak memakai sabuk pengaman bagi kendaraan roda empat. Selain itu tambah dia, banyak pengendara yang menjalankan kendaraannya dalam keadaan mabuk, sehingga selain berbahaya bagi dirinya juga membahayakan orang lain. "Kalau masyarakat sudah bisa mematuhi rambu-rambu Lalin yang berfungsi untuk mengatur Lalin di jalan raya, maka dengan sendirinya angka kecelakaan bisa berkurang," kata Winarso seusai Pencanangan Pekan Keselamatan Transportasi Jalan di Depan Kantor Walikota Pontianak. Jumlah angka korban meninggal akibat kecelakaan di Kalbar dalam setahunya cukup tinggi, dan kemungkinan dalam setahun bisa lebih dari 500 orang meninggal akibat kecelakaan dijalan. "Tetapi kenapa masyarakat kita seperti tidak ambil peduli, padahal angka tersebut sudah cukup tinggi. Sementara untuk kasus flu burung saja yang tidak sebesar itu jumlah korbannya, telah membuat seluruh dunia ribut," ujarnya. Oleh karena itu kedepan, Polri akan memfokuskan pemahaman tertib berlalu lintas sejak usia dini, karena pada usia tersebut paling mudah untuk ditanamkan suatu doktrin baik agar bisa menekan jumlah kecelakaan di jalan. Winarso mengatakan, menanamkan tertib Lalin pada usia dini memang akan dirasakan manfaatnya dalam waktu lama, tetapi hal tersebut akan sangat bermanfaat apabila tidak dilakukan sejak sekarang. Dalam Pencanangan Pekan Keselamatan Transportasi Jalan yang dilakukan oleh Polda Kalbar itu, diikuti oleh ratusan pengendara roda dua dan roda empat, dengan melakukan keliling kota Pontianak, lengkap dengan helm standar dan sabuk pengaman. Berdasarkan data PBB angka kecelakaan lalu lintas di dunia pada 2004 mencapai sekitar 1 juta orang korban meninggal sedangkan 50 juta orang menderita luka berat dan ringan. Sedangkan di Indonesia pada periode yang sama, dari 20 ribu kasus kecelakaan sekitar 11 ribu diantaranya mengakibatkan jatuhnya korban meninggal. Data PBB juga menyebutkan, kerugian akibat kecelakaan di Indonesia mencapai 2,17 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto).(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007