"Enam dokter itu akan berkoordinasi dengan Pusat Krisis, Kantor Kesehatan Pelabuhan dan Dinkes Provinsi Aceh serta pemangku kepentingan lain untuk penanganan masalah kesehatan jiwa dengan program jangka pendek dan jangka panjang," kata Fidi lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan beberapa yang dilakukan tim dokter kejiwaan seperti melakukan pertolongan pertama psikologi melalui pengukuran cepat sehingga didapat data awal status kesejahteraan jiwa (keswa) setiap individu dan keluarga.
Tim dokter, kata dia, juga melakukan sinergi dan harmoni dengan program kesehatan fisik dan lingkungan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dasar sandang, papan dan pangan berdasarkan kelompok usia dan jenis kelamin.
Selain itu, lanjut dia, tim turut mewujudkan suasana kondusif dan produktif untuk kegiatan sehari-hari seperti belajar bagi usia sekolah, bekerja bagi usia produktif dan lainnya.
Dia mengatakan dukungan terapis juga diberikan bagi kelompok yang membutuhkan seperti terapi bermain serta bercerita bagi anak-anak, konseling individual dan kelompok bagi usia dewasa.
Tim kesehatan, kata Fidi, juga bertugas memberi layanan kesehatan jiwa yang terintegrasi dengan layanan fisik. Selain itu, tim dokter kejiwaan Kemenkes memberi layanan rujukan ke RSU/RSJ terhadap gangguan jiwa berat dan melakukan intervensi bagi orang-orang dengan stres berat.
Fidi mengatakan tim bertugas secara terpadu pada 11-20 Desember baik di posko induk maupun "mobile" di 46 titik pengungsian.
"Sementara program jangka panjang dilakukan sebagai pemantapan program jangka pendek disertai penguatan jejaring sistem pencegahan dan pengendalian masalah keswa secara menyeluruh dan berkesinambungan," kata dia.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016